KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi dalam negeri berada di level negatif alias kontraksi. Sebab, sejak awal April 2020 konsumsi rumah tangga sebagai penyokong produk domestik bruto berkurang. Perhitungan Ekonom Indef Enny Sri Hartati, konsumsi rumah tangga pada bulan ini sangat sudah bisa menggambarkan tren di dua bulan ke depan. Sehingga diprediksi PDB pada April-Juni 2020 turun 1%. Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 bakal anjlok dibanding kuartal II-2019 yang di level 5,05%. Menurut Indef, di awal kuartal II-2020 ini konsumsi masyarakat menengah bawah sangat terpengaruh oleh dampak corona virus disease 2019 (Covid-19). Sebagai gambaran, Enny bilang harga gabah di tingkat petani drop, begitu pula dengan tangkapan hasil nelayan. Meski suplai tidak begitu turun, distribusi barang yang tersendat membuat daya beli mereka berkurang.
Indef prediksi ekonomi Indonesia turun 1% di kuartal kedua 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi dalam negeri berada di level negatif alias kontraksi. Sebab, sejak awal April 2020 konsumsi rumah tangga sebagai penyokong produk domestik bruto berkurang. Perhitungan Ekonom Indef Enny Sri Hartati, konsumsi rumah tangga pada bulan ini sangat sudah bisa menggambarkan tren di dua bulan ke depan. Sehingga diprediksi PDB pada April-Juni 2020 turun 1%. Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 bakal anjlok dibanding kuartal II-2019 yang di level 5,05%. Menurut Indef, di awal kuartal II-2020 ini konsumsi masyarakat menengah bawah sangat terpengaruh oleh dampak corona virus disease 2019 (Covid-19). Sebagai gambaran, Enny bilang harga gabah di tingkat petani drop, begitu pula dengan tangkapan hasil nelayan. Meski suplai tidak begitu turun, distribusi barang yang tersendat membuat daya beli mereka berkurang.