KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pengenaan tarif impor Amerika Serikat (AS) menjadi 19% terhadap produk-produk Indonesia dinilai tetap tinggi, dan berpotensi menekan ekspor nasional serta berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melambat dari 5% menjadi sekitar 4,97% akibat tekanan ekspor imbas tarif tersebut. Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus menjelaskan, meskipun AS telah menurunkan tarif menjadi 19% untuk beberapa produk Indonesia, seperti tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki, kenyataannya ekspor Indonesia tetap mengalami pelemahan cukup signifikan.
Indef: Tarif Baru AS Bikin Ekspor Loyo, Ekonomi Diprediksi Melambat di Bawah 5%
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pengenaan tarif impor Amerika Serikat (AS) menjadi 19% terhadap produk-produk Indonesia dinilai tetap tinggi, dan berpotensi menekan ekspor nasional serta berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melambat dari 5% menjadi sekitar 4,97% akibat tekanan ekspor imbas tarif tersebut. Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus menjelaskan, meskipun AS telah menurunkan tarif menjadi 19% untuk beberapa produk Indonesia, seperti tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki, kenyataannya ekspor Indonesia tetap mengalami pelemahan cukup signifikan.
TAG: