KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyampaikan ada lima strategi umum pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020, yaitu optimalisasi sumber pembiayaan utang dan non-utang, upsize pinjaman tunai, upsize penambahan surat berharga negara (SBN), mengutamakan penerbitan SBN melalui pasar, serta dukungan dari Bank Indonesia (BI). Lebih rinci, pemerintah akan melakukan upsize penerbitan SBN domestik dan SBN valuta asing (valas) senilai US$ 10 miliar-US$ 12 miliar dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan. Kemudian, pemerintah juga akan melakukan upsize pinjaman dari development partners, baik bilateral dan multilateral sebesar US$ 6 miliar-US$ 8 miliar. Baca Juga: Ekonom Pefindo: Penambahan volume utang di saat ini memang diperlukan
Indef: Upsize pinjaman dilakukan karena penerimaan pajak tidak bisa diandalkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyampaikan ada lima strategi umum pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020, yaitu optimalisasi sumber pembiayaan utang dan non-utang, upsize pinjaman tunai, upsize penambahan surat berharga negara (SBN), mengutamakan penerbitan SBN melalui pasar, serta dukungan dari Bank Indonesia (BI). Lebih rinci, pemerintah akan melakukan upsize penerbitan SBN domestik dan SBN valuta asing (valas) senilai US$ 10 miliar-US$ 12 miliar dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan. Kemudian, pemerintah juga akan melakukan upsize pinjaman dari development partners, baik bilateral dan multilateral sebesar US$ 6 miliar-US$ 8 miliar. Baca Juga: Ekonom Pefindo: Penambahan volume utang di saat ini memang diperlukan