TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional dibuka negatif pada transaksi akhir pekan. Sebut saja, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang yang turun 0,9% seiring pelemahan yen versus dollar AS. Selain itu, ada indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,8%. Kondisi ini menyebabkan indeks acuan di kawasan regional juga ikut tertekan. Pada pukul 10.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% dan menuju penurunan mingguan sebesar 0,8%. Pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Canon Inc yang turun 1,6% di Tokyo setelah memangkas prediksi labanya; Posco turun 1,7% di Seoul setelah memangkas outlook penjualan 2013 untuk kali kedua; dan Samsung Electronics Co turun 0,5% ke level terendah sejak 14 Oktober lalu. Sentimen negatif bursa Asia kali ini berupa langkah sejumlah emiten yang memangkas target kinerja mereka hingga akhir tahun. Selain itu, penguatan yen juga menjadi salah satu faktor pemberat langkah bursa Asia. "Data kinerja emiten tidak terlalu fantastis. Banyak perusahaan yang berbasis ekspor di jepang mengalami stganansi pertumbuhan seiring penguatan yen," jelas Evan Lucas, market strategist IG Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indeks acuan Asia ogah tersenyum di akhir pekan
TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional dibuka negatif pada transaksi akhir pekan. Sebut saja, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang yang turun 0,9% seiring pelemahan yen versus dollar AS. Selain itu, ada indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,8%. Kondisi ini menyebabkan indeks acuan di kawasan regional juga ikut tertekan. Pada pukul 10.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% dan menuju penurunan mingguan sebesar 0,8%. Pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Canon Inc yang turun 1,6% di Tokyo setelah memangkas prediksi labanya; Posco turun 1,7% di Seoul setelah memangkas outlook penjualan 2013 untuk kali kedua; dan Samsung Electronics Co turun 0,5% ke level terendah sejak 14 Oktober lalu. Sentimen negatif bursa Asia kali ini berupa langkah sejumlah emiten yang memangkas target kinerja mereka hingga akhir tahun. Selain itu, penguatan yen juga menjadi salah satu faktor pemberat langkah bursa Asia. "Data kinerja emiten tidak terlalu fantastis. Banyak perusahaan yang berbasis ekspor di jepang mengalami stganansi pertumbuhan seiring penguatan yen," jelas Evan Lucas, market strategist IG Ltd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News