NEW YORK. Seluruh 66 saham yang diperdagangkan pada Bovespa Index Brazil terjungkal ke level terendah sejak April 2009. Pemangkasan peringkat utang AS memicu kecemasan terjadinya perlambatan ekonomi AS, yang merupakan partner dagang kedua terbesar Brazil. Pada pukul 16.15 waktu New York, indeks Bovespa turun 8,1% menjadi 84.668,29. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Oktober 2008. Sebelumnya, indeks acuan Brazil ini sempat terperosok 9,7%. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan indeks Brazil ini sebut saja Patreleo Brasileiro dan Vale SA yang pergerekannya mengikuti harga minyak dan logam. "Investor kian cemas mengenai aset beresiko seiring outlook pertumbuhan ekonomi gkobal kian buruk dan memburuk," urai Carlos Camacho, analis GAP Asset management di Rio de Janeiro. Dia menambahkan, sentimen negatif tidak hanya datang akibat pemangkasan utang AS saja, melainkan juga kecemasan akan outlook pertumbuhan, khususnya AS dan Eropa," urainya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indeks acuan Brazil alami penurunan terbesar sejak 2009
NEW YORK. Seluruh 66 saham yang diperdagangkan pada Bovespa Index Brazil terjungkal ke level terendah sejak April 2009. Pemangkasan peringkat utang AS memicu kecemasan terjadinya perlambatan ekonomi AS, yang merupakan partner dagang kedua terbesar Brazil. Pada pukul 16.15 waktu New York, indeks Bovespa turun 8,1% menjadi 84.668,29. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Oktober 2008. Sebelumnya, indeks acuan Brazil ini sempat terperosok 9,7%. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan indeks Brazil ini sebut saja Patreleo Brasileiro dan Vale SA yang pergerekannya mengikuti harga minyak dan logam. "Investor kian cemas mengenai aset beresiko seiring outlook pertumbuhan ekonomi gkobal kian buruk dan memburuk," urai Carlos Camacho, analis GAP Asset management di Rio de Janeiro. Dia menambahkan, sentimen negatif tidak hanya datang akibat pemangkasan utang AS saja, melainkan juga kecemasan akan outlook pertumbuhan, khususnya AS dan Eropa," urainya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News