TOKYO. Indeks acuan Asia melambung tinggi pada transaksi perdagangan hari ini (19/6). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific mendaki 1,3% menjadi 145,48. Ini merupakan level tertinggi sejak Juni 2008 silam. Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 1,5%; indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,6%; indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,5%; dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,3%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: BHP Billiton Ltd yang naik 3,4% di Sydney, Seiko Epson Corp naik 7,3% di Tokyo, dan China Overseas Land & Investment Ltd turun 1,7% di Hong Kong. Indeks acuan regional bergerak naik setelah the Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level rendah untuk beberapa waktu ke depan setelah mengakhir kebijakan pembelian obligasi. Sentimen lainnya berasal dari China, di mana Perdana Menteri China Li Keqiang berjanji akan mengawal pemerintah sehingga mampu mencapai target pertumbuhan. "Pada saat the Fed menyokong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakannya, pelaku pasar bereaksi positif. Selain itu, pernyataan perdana menteri China juga semakin mendorong optimisme investor," urai Stan Shamu, market strategist IG Ltd di Melbourne. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indeks Asia melambung ke level tertinggi 6 tahun!
TOKYO. Indeks acuan Asia melambung tinggi pada transaksi perdagangan hari ini (19/6). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific mendaki 1,3% menjadi 145,48. Ini merupakan level tertinggi sejak Juni 2008 silam. Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 1,5%; indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,6%; indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,5%; dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,3%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: BHP Billiton Ltd yang naik 3,4% di Sydney, Seiko Epson Corp naik 7,3% di Tokyo, dan China Overseas Land & Investment Ltd turun 1,7% di Hong Kong. Indeks acuan regional bergerak naik setelah the Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level rendah untuk beberapa waktu ke depan setelah mengakhir kebijakan pembelian obligasi. Sentimen lainnya berasal dari China, di mana Perdana Menteri China Li Keqiang berjanji akan mengawal pemerintah sehingga mampu mencapai target pertumbuhan. "Pada saat the Fed menyokong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakannya, pelaku pasar bereaksi positif. Selain itu, pernyataan perdana menteri China juga semakin mendorong optimisme investor," urai Stan Shamu, market strategist IG Ltd di Melbourne. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News