TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional menunjukkan pergerakan positif pada transaksi pagi ini (23/10). Sebut saja indeks Topix Jepang yang pagi ini naik 0,7%. Lalu, ada indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,3% dan indeks Kospi Korea yang naik 0,3%.Kondisi itu turut mengerek kinerja bursa Asia. Asal tahu saja, pada pukul 10.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% setelah sebelumnya menembus posisi tertinggi sejak Juni 2008. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya Komatsu Ltd yang naik 1,3% di Tokyo, Hyundai Merchangt Marine Co naik 12%, dan Newcrest Mining Ltd naik 4,6%. Adapun faktor pengerek bursa Asia adalah prediksi pelaku pasar bahwa bank sentral AS akan mempertimbangkan untuk menunda rencana pemangkasan nilai stimulus mereka hingga tahun depan. "Kunci utama dipangkasnya stimulus oleh the Fed adalah data ekonomi yang semakin membaik. Namun, data tenaga kerja AS bulan September belum mencerminkan hal itu sehingga the Fed disinyalir belum akan mengurangi stimulusnya," jelas Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Investments di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indeks Asia sempat tembus level tertinggi 5 tahun
TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional menunjukkan pergerakan positif pada transaksi pagi ini (23/10). Sebut saja indeks Topix Jepang yang pagi ini naik 0,7%. Lalu, ada indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,3% dan indeks Kospi Korea yang naik 0,3%.Kondisi itu turut mengerek kinerja bursa Asia. Asal tahu saja, pada pukul 10.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% setelah sebelumnya menembus posisi tertinggi sejak Juni 2008. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya Komatsu Ltd yang naik 1,3% di Tokyo, Hyundai Merchangt Marine Co naik 12%, dan Newcrest Mining Ltd naik 4,6%. Adapun faktor pengerek bursa Asia adalah prediksi pelaku pasar bahwa bank sentral AS akan mempertimbangkan untuk menunda rencana pemangkasan nilai stimulus mereka hingga tahun depan. "Kunci utama dipangkasnya stimulus oleh the Fed adalah data ekonomi yang semakin membaik. Namun, data tenaga kerja AS bulan September belum mencerminkan hal itu sehingga the Fed disinyalir belum akan mengurangi stimulusnya," jelas Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Investments di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
