Indeks bursa Wall Street ditutup menguat di akhir pekan ini



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Jumat (15/3). Penguatan dipimpin saham-saham perusahaan teknologi yang terimbas sentimen positif dari laporan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan antara AS dan China. Kenaikan saham emiten teknologi mendorong indeks S&P 500 membukukan penguatan mingguan tertinggi sejak November 2018.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 138,93 poin atau 0,54% menjadi 25.848,87, indeks S&P 500 naik 14 poin atau 0,50% ke level 2.822,48 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 57,62 poin atau 0,76% menjadi 7.688,53. 

Selama sepekan, indeks S&P 500 naik 2,9%, indeks Nasdaq menguat 3,8% dan indeks Dow naik 1,6%.


Kantor berita Xinhua seperti dilansir Reuters melaporkan, Washington dan Beijing membuat kemajuan substansial dalam pembicaraan perdagangan. Laporan ini memberi sentiken positif ke pasar setelah sebelumnya muncul berita bahwa pertemuan puncak untuk mencapai kesepakatan antara kedua pihak tidak akan terjadi pada akhir Maret ini.

Kaba ini menjadi energi buat saham emiten teknologi. Harga saham produsen cip yang sebagian besar mendapatkan pendapatan dari China menjadi terangkat. Indeks chip Philadelphia SE naik 2,9%, sementara indeks teknologi S&P 500 naik 1,2%.

Terlepas dari berita yang beragam baru-baru ini di bidang perdagangan, Manajer Portofolio Kingsview Asset Management di Chicago Paul Nolte mengatakan, banyak investor berharap kesepakatan pada akhirnya akan terjadi. 

Selain soal perang dagang, data-data terbaru ekonomi AS yang membenarkan kebijakan dovish The Federal Reserve juga membantu mendorong pergerakan indeks Wall Street.

Data ekonomi AS seperti output manufaktur turun untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Februari 2019 dan aktivitas pabrik di negara bagian New York yang lebih lemah dari perkiraan di bulan ini, memberikan dukungan kepada sikap dovish Federal Reserve pada kenaikan suku bunga di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat