Indeks dan rupiah siap melanjutkan penguatan



JAKARTA. Keputusan Standard and Poor's (S&P) mengerek peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi langsung melambungkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Bahkan, kemarin IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah di posisi 5.825,2, sebelum akhirnya ditutup dengan kenaikan 2,59% ke level 5.791,8. Nilai transaksi perdagangan pun meroket jadi Rp 8,3 triliun.

Bukan cuma itu, nilai tukar rupiah juga terpantau lebih perkasa. Di pasar spot, Jumat (19/5), mata uang garuda menguat 0,23% ke Rp 13.325 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.


Norico Gaman, Kepala Riset BNI Securities, mengatakan, dengan kenaikan peringkat dari S&P, dana asing akan banyak mengalir masuk ke pasar saham. "Rating investment grade meningkatkan kepercayaan dan persepsi investor," ujarnya.

Dengan dukungan laba bersih emiten yang diprediksi naik 18% tahun ini, Norico menduga, IHSG bisa menyentuh level 6.071 hingga akhir tahun. Bahkan, Goldman Sachs Group sempat memperkirakan, kenaikan rating Indonesia ini bisa menyedot dana masuk U$ 5 miliar pasar saham.

Taye Shim, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas, menambahkan, rating investment grade memberi peluang bagi Indonesia untuk mengakses basis investor yang lebih luas. Otomatis, valuasi saham-saham kita juga ikut naik. Sehingga, saham-saham big caps makin layak diperhatikan.

Sedang menurut Ariston Tjendra, Analis Senior Monex Investindo Futures, rupiah berpotensi menguat jangka pendek di kisaran Rp 13.260 hingga Rp 13.280 per dollar AS. Pasalnya, masih ada risiko tambahan dari rencana kenaikan suku bunga The Fed pada bulan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie