KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpeluang mengawali perdagangan pekan ini dengan pelemahan. Tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini menjadi salah satu penyebabnya. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menerangkan, saat ini pelaku pasar justru memilih aset safe haven, khususnya dolar AS. Pasalnya, dengan tidak adanya stimulus yang hadir di pasar, kemudian ketidakpastian politik di AS akan menjadi sentimen pemberat buat asset berisiko. Dalam hal ini rupiah kemungkinan akan terkena imbasnya. “Belum lagi, melonjaknya kasus virus corona secara global, yang memaksa beberapa negara di Eropa melakukan lockdown, seperti Jerman dan Perancis. Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran mengenai double dip recession,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10).
Indeks dolar AS masih perkasa, rupiah bisa melemah pada Senin (2/11)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpeluang mengawali perdagangan pekan ini dengan pelemahan. Tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini menjadi salah satu penyebabnya. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menerangkan, saat ini pelaku pasar justru memilih aset safe haven, khususnya dolar AS. Pasalnya, dengan tidak adanya stimulus yang hadir di pasar, kemudian ketidakpastian politik di AS akan menjadi sentimen pemberat buat asset berisiko. Dalam hal ini rupiah kemungkinan akan terkena imbasnya. “Belum lagi, melonjaknya kasus virus corona secara global, yang memaksa beberapa negara di Eropa melakukan lockdown, seperti Jerman dan Perancis. Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran mengenai double dip recession,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10).