KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pergerakan nilai tukar rupiah diyakini menguat hingga akhir tahun. Hal ini didukung tren pelemahan indeks dolar yang berhasil menyentuh level terendahnya sejak dua tahun terakhir. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (6/8) indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia berada di level terendah 92,53. Analis Finnex Berjangka Nanang Wahyudin memprediksi pelemahan dolar AS masih akan berlanjut, disertai dengan penguatan euro. Hal ini terjadi lantaran banyaknya stimulus yang digelontorkan AS dianggap belum cukup untuk mendorong ekonomi Negeri Paman Sam. "Pasar masih menunggu data tenaga kerja AS, sedangkan data nonfarm payroll tampaknya tidak akan berdampak signifikan bagi the greenback. Prediksinya masih akan ada pelemahan signifikan dan dolar berpotensi ke level 91," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8). Sementara itu meskipun PDB Indonesia terkontraksi hingga 5,32%, level tersebut masih sejalan dengan prediksi pasar. Alhasil, pergerakan rupiah cenderung masih stabil meskipun ada tekanan tipis.
Indeks dolar berpeluang turun lagi ke 91, rupiah bisa menguat hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pergerakan nilai tukar rupiah diyakini menguat hingga akhir tahun. Hal ini didukung tren pelemahan indeks dolar yang berhasil menyentuh level terendahnya sejak dua tahun terakhir. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (6/8) indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia berada di level terendah 92,53. Analis Finnex Berjangka Nanang Wahyudin memprediksi pelemahan dolar AS masih akan berlanjut, disertai dengan penguatan euro. Hal ini terjadi lantaran banyaknya stimulus yang digelontorkan AS dianggap belum cukup untuk mendorong ekonomi Negeri Paman Sam. "Pasar masih menunggu data tenaga kerja AS, sedangkan data nonfarm payroll tampaknya tidak akan berdampak signifikan bagi the greenback. Prediksinya masih akan ada pelemahan signifikan dan dolar berpotensi ke level 91," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8). Sementara itu meskipun PDB Indonesia terkontraksi hingga 5,32%, level tersebut masih sejalan dengan prediksi pasar. Alhasil, pergerakan rupiah cenderung masih stabil meskipun ada tekanan tipis.