Indeks Dow dan S&P 500 menghijau seiring tercapainya kesepakatan NAFTA



KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Dow dan S&P 500 mengawali kuartal keempat dengan catatan positif pada hari Senin (1/10), setelah tercapai kesepakatan di menit-menit terakhir NAFTA. Pakta trilateral tersebut membantu meredakan kekhawatiran perdagangan.

Kanada dan Meksiko menerima syarat perdagangan yang lebih ketat dalam Perjanjian Baru Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) yang akan membuat lebih sulit bagi pembuat mobil global membangun mobil murah di Meksiko dan bertujuan membawa lebih banyak pekerjaan ke Amerika Serikat.

Saham industri, terutama saham yang terkait dengan mobil dan kereta api naik. Ford Motor Co naik 0,8%, sementara General Motors Co menguat 1,6%. Saham Kansas City Southern naik 2,9%.


Sektor industri, yang peka terhadap perkembangan perdagangan dalam beberapa bulan terakhir, naik 0,9%, menjadikan kemarin sebagai hari terbaik dalam lima minggu, seperti ditulis Reuters.

"Ini adalah berita baik tidak hanya bagi NAFTA dan Amerika Utara secara umum, tetapi banyak pelaku pasar benar-benar melihat ini sebagai hal positif untuk kemungkinan negosiasi di masa depan, terutama dengan China," kata Lindsey Bell, ahli strategi investasi di CFRA Research di New York.

Pendorong terbesar sektor industri, bagaimanapun, adalah saham General Electric Co yang harganya naik 7,1%. Itu merupakan kenaikan harian tertinggi dalam tiga setengah tahun, setelah mengganti Chief Executive John Flannery dengan anggota dewan Larry Culp.

Dow Jones Industrial Average naik 192,9 poin (0,73%) menjadi 26.651,21. S&P 500 naik 10,61 poin (0,36%), menjadi 2.924,59. Nasdaq Composite turun 9,05 poin (0,11%) menjadi 8.037,30.

Sayangnya, saham-saham berkapitalisasi kecil berada di bawah tekanan, dengan Russell 2000 turun 1,39%. Saham-saham dengan skala kecil lebih kecil yang telah dilihat lebih kebal terhadap tekanan perdagangan dan indeks, sekarang justru sudah turun hampir 4% dari rekor tertinggi 31 Agustus.

Volume di bursa AS adalah 6,86 miliar saham, sedikit lebih tipis ketimbang rata-rata 6,89 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana