Indeks ESG Kembali Dikocok, Saham-Saham Mana yang Menarik?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengocok saham-saham yang masuk beberapa indeks ESG. Seperti indeks SRI-KEHATI, ESG SECTOR LEADERS IDX KEHATI, dan ESG QUALITY 45 IDX KEHATI. Perubahan tersebut berlaku untuk periode Desember 2022 hingga Mei 2023.

Pada evaluasi daftar saham indeks SRI-KEHATI, saham yang keluar adalah AKRA, BBTN, BSDE, CPIN, dan INCO. Sementara saham yang masuk adalah ANTM, ASRI, BTPS, ICBP, SILO.

Lalu, untuk indeks ESG SECTOR LEADERS IDX KEHATI, saham yang keluar adalah AMRT, BNII, BSDE, MIKA, PPRE, RALS, SCMA, TMAS, TPIA, WEGE, dan WSKT. Sedangkan  yang masuk saham ASRI, ASSA, AUTO, BIRD, CTRA, ESSA, MAPI, NISP, SILO, SMSM, dan SSMS.


Selanjutnya, pada indeks ESG QUALITY 45 IDX KEHATI, saham yang masuk adalah ASRI, CTRA, MAPI, MIKA, MPMX, SILO, SMSM, SSMS, dan TBIG. Sementara yang keluar adalah saham AMRT, BNII, BSDE, EMTK, PPRE, SCMA, SMBR, TPIA, dan WEGE.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai, masuknya saham-saham tersebut ke dalam indeks ESG tidak berdampak signifikan. "Pergerakan harganya lebih dipengaruhi sentimen dan prospek bisnis," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).

Baca Juga: Cek Rekomendasi Medco (MEDC) yang Laba Bersih dan Harga Sahamnya Melonjak

Demikian halnya saham yang keluar dari indeks tersebut. Menurutnya, saham-saham yang keluar bukan berarti kinerjanya buruk dan harganya akan turun, melainkan hanya kriterianya tergantikan dengan saham-sahan lain.

Dari rebalancing indeks, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berhasil masuk ke dalam tiga indeks ESG tersebut. Cheril menilai, hal itu seiring dengan perbaikan kinerja ASRI hingga kuartal III 2022.

Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan ASRI tumbuh 54,8% yoy menjadi Rp 2,74 triliun di kuartal III 2022. Sementara pada bottom line, ASRI mencatatkan laba bersih Rp 106,26 miliar dari sebelumya mencatat rugi bersih Rp 138,95 miliar.

Di luar hal tersebut, Cheril berpandangan, dari seluruh saham tersebut prospek ICBP dan CTRA dinilai paling menarik. Untuk ICBP didorong libur Natal dan tahun baru. Selain itu momentum Piala Dunia menjadi sentimen positif dari kenaikan konsumsi masyarakat.

Sementara untuk CTRA didorong perolehan kinerja apik di kuartal III 2022, atau mencapai 79% dari target dan kenaikan harga bangunan hingga 10%.

Cheril merekomendasikan saham ICBP dengan target harga Rp 10.700 dan CTRA Rp 1.100.

Analis Phillip Sekuritas Helen menambahkan, prospek MIKA dan SSMS juga menarik. Untuk SSMS berangkat dari perkiraan harga CPO yang akan stabil di sekitar rata-rata US$ 855 per ton menjelang akhir tahun 2022.

"Kami juga tetap optimistis terhadap sektor perkebunan CPO Indonesia karena ditopang oleh produksi biodiesel yang kuat dan permintaan domestik," katanya.

Selain itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan total konsumsi CPO dalam negeri meningkat dari 18,42 juta ton pada 2021 menjadi 20,59 juta ton tahun ini. Konsumsi CPO domestik untuk biodiesel diantisipasi meningkat menjadi 10,15 juta kiloliter pada 2022 dari perkiraan 9,4 juta kiloliter tahun lalu.

Sementara untuk MIKA ditopang dari pulihnya kunjungan pasien ke rumah sakit dan ekspansi pembukaan rumah sakit baru oleh perseroan. Karenanya, Phillip Sekuritas merekomendasikan beli saham SSMS dengan target harga Rp 1.600 dan MIKA Rp 3.200 per saham.

Baca Juga: Harga CPO Berpotensi Lanjut Naik, Simak Rekomendasi Saham Astra Agro Lestari (AALI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat