Indeks harga saham di ambang level 5.000



JAKARTA. Mendekati pemilihan umum (pemilu) legislatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meloncat dan memasuki level baru di kisaran 4.900-an. Kemarin, Pemilu Effect membawa IHSG naik 1,3% ke level 4.921,03. IHSG bergerak anomali dibandingkan dengan mayoritas bursa utama Asia yang memerah.

Maka itu, Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities menyimpulkan, pergerakan IHSG lebih karena sentimen menjelang pemilu legislatif. Pasar agaknya meyakini, partai pemenang pemilu akan sesuai harapan.

Andy Ferdinand, Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas, menambahkan, memang sudah menjadi siklus IHSG naik menjelang coblosan.


John Daniel Rachmat, Kepala Riset Mandiri Sekuritas, menyatakan, selain faktor pemilu, data-data terbaru ekonomi Indonesia yang membaik berandil besar mengerek IHSG. "Tak ada risiko politik sejak Joko Widodo diumumkan menjadi calon presiden," kata dia, kemarin.

Harry Su, Kepala Riset Bahana Securities, menilai, kenaikan IHSG hingga diambang 5.000 ini terlalu cepat. Idealnya IHSG menggapai level 5.000 di akhir semester II-2014. Itu sebabnya, pasar saham rawan turun karena aksi ambil untung (profit taking).

David Sutyanto, analis First Asia Capital, memprediksikan, setelah pemilu legislatif, IHSG akan kembali ke level wajar. Kalkulasi dia, level rasional IHSG saat ini di 4.800. John mengingatkan kembali, selain politik, naik turun pasar saham tetap bergantung pada fundamental bisnis serta ekonomi Indonesia.

Apabila ekonomi negara ini sanggup tumbuh sebesar 6%, IHSG bisa melejit ke posisi 5.550 pada akhir tahun nanti. Sebaliknya, apabila ekonomi hanya tumbuh 5,6%, IHSG akan terkoreksi ke level 4.550.

Faktor dari luar negeri juga patut diperhatikan, termasuk kelanjutan program stimulus ekonomi Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve. Jika ekonomi AS pulih dan pengurangan stimulus dilakukan lebih cepat, aksi jual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa berlangsung masif. Terlebih, saat ini price earning ratio (PER) IHSG berada di level 22,18, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata PER bursa regional sebesar 17 kali-18 kali.

Pada level sekarang, IHSG mudah koreksi. Singkat kata, "IHSG sebenarnya rawan koreksi," imbuh Thendra. Proyeksi Thendra, titik atas (resistance) terdekat IHSG saat ini adalah di posisi 5.068. Sementara level bawah (support) IHSG ketika terjadi koreksi dalam waktu dekat ini adalah di kisaran 4.769. Dus, sebelum melangkah lebih jauh, cermati kinerja emiten saham di kuartal I-2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie