KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX30 masih terkoreksi di tengah pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun berjalan ini, indeks IDX30 masih melemah 0,95%. 

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menyebut masih banyak saham undervalued di fase awal rebound IHSG. Dimana, kebanyakan konstituen indeks IDX30 merupakan saham blue chip. 

Indy mengatakan masih ada peluang bagi investor untuk menadah saham-saham di indeks IDX30 yang punya potensi kenaikan harga tinggi. 

Tidak Hanya Diskon, BCA Expo 2025 Turut Pamerkan Aktivitas Keberlanjutan

“Strategi yang bisa dipakai ialah buy on weakness atau akumulasi saham saat harga di bawah untuk averaging down dengan memonitor fundamental,” katanya kepada Kontan, Selasa (20/5). 

Baca Juga: Indeks IDX30 Memiliki Valuasi Atraktif, Intip Saham Pilihan Analis Berikut

Dari penghuni konstituen indeks IDX30, saham perbankan masih menjadi pilihan seperti BBTN dan BMRI seiring dengan potensi penurunan suku bunga acuan. 

Dalam hitungannya, target harga BBTN berada di Rp 1.515 dan jangka target jangka panjang BMRI berada di Rp 6.100. Selain saham perbankan, Indy juga memilih MEDC dengan target Rp 1.280. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Ekky Topan menambahkan secara teknikal, indeks IDX30 sudah terkonfirmasi memasuki tren bullish sejak akhir April 2025. 

Dia mencermati, berdasarkan data penutupan Selasa (20/5), terlihat pola candle bearish di area resistance yang mengindikasikan terjadi aksi ambil untuk alias profit taking. 

“Jadi meskipun tren utama masih positif, tetapi investor perlu antisipasi adanya koreksi jangka pendek,” ucap Ekky. 

Baca Juga: Harganya Terkoreksi Usai Diumumkan Masuk IDX30, Begini Rekomendasi dan Prospek BBTN

Dari beberapa saham menghuni konstituen indeks IDX30, Ekky menilai masih ada saham yang memiliki potensi upside tinggi, seperti ASII, BSDE, HRUM, GJTL, ITMG dan INKP. 

Namun saham pilihan Ekky jatuh pada ITMG yang menarik dari sisi valuasi dengan potensi rebound ke Rp 25.000. Selain itu, saham pilihannya jatuh pada SMRA dengan target di Rp 500 dan BSDE di Rp 1.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News