KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegembiraan lagi-lagi mewarnai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (19 April 2018). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 35,90 poin menuju angka indeks 6.355,90 (0,57%).

LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid tampil cemerlang. Naik 6,13 poin menuju level 1.040,39 (0,59%).

Hijaunya bursa saham tersebut tidak mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil sebelumnya (18 April 2018). Hanya urutan mereka saja yang berubah dari posisi sehari sebelumnya.

Bumi Resources Tbk (BUMI), Indika Energy Tbk (INDY), dan Bukit Asam Tbk (PTBA) menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,53 kali, 4,21 kali, dan 6,51 kali. Disusul kemudian oleh BSDE, SRIL, WSKT, ADRO, WSBP, PTPP, dan BBNI.

Serasi dengan IHSG dan LQ45 menghijau, hanya ada dua saham dalam daftar ini yang bernasib nahas turun harga. Mereka adalah Bumi Resources Tbk (BUMI) dan Bukit Asam Tbk (PTBA). 

Berhubung kali ini tidak ada saham yang tak berubah harganya, berarti delapan saham yang lain kompak naik harga. Saham-saham yang kemarin tampil ceria itu adalah Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PP Tbk (PTPP), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energi Tbk (ADRO), BNI Tbk (BBNI), Energy Tbk (INDY),  dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). 

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana