KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepercayaan konsumen terhadap perekonomian Indonesia nampak kembali meningkat pada bulan Desember 2020. Berdasarkan survei Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) di bulan lalu berada di 82,7 atau naik 6,0% dari bulan November 2020. Namun, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, peningkatan keyakinan konsumen pada bulan Desember 2020 disebabkan oleh faktor musiman.
“Kalau dilihat kan nilai transaksi nasional membaik pada Desember 2020, banyak juga masyarakat yang akhirnya bepergian untuk mengganti mudik lebaran maupun liburan akhir tahun jadi mobilitas cukup baik,” kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (10/1).
Baca Juga: Survei DRI: Kepercayaan konsumen meningkat pada Desember 2020 Akan tetapi, meski meningkat David mengatakan, kalau level IKK saat ini masih berada di zona pesimistis karena masih di bawah 100. Ini menunjukkan kalau memang aktivitas perekonomian masih belum semasif saat pra Covid-19. Sementara itu, kebijakan pemerintah untuk melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali mulai hari ini (11/1) diprediksi dapat menurunkan kepercayaan konsumen lagi. “Bisa saja turun. Perlu diwaspadai adanya pembalikan kepercayaan konsumen. Tapi saya pikir masih akan relatif flat. Dan memang ini merupakan kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah,” jelas David. Akan tetapi, dia percaya jika kepercayaan konsumen akan kembali ke zona optimistis pada kuartal II-2021 mendatang. Kunci utamanya, adalah karena sudah adanya vaksin dan program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Program vaksinasi ini akan membantu masyarakat untuk lebih percaya sehingga meningkatkan mobilitas dan juga nantinya meningkatkan aktivitas ekonomi.
Baca Juga: Kadin: Pengusaha ingin menghindari pemberlakuan PSBB ketat Selain vaksin, peningkatan optimisme juga digadang dari stimulus fiskal yang masih akan digulirkan oleh pemerintah, seperti contohnya bantuan sosial juga transfer uang untuk masyarakat kelas menengah. Hal positif lainnya yang juga bisa kerek IKK datang dari implementasi Omnibus Law. Menurutnya, Undang-Undang sapu jagad ini akan meningkatkan optimisme konsumen akan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari