Indeks Kepercayaan Konsumen Jepang Melonjak



TOKYO. Indeks kepercayaan konsumen Jepang di April 2010 naik ke posisi tertinggi sejak Oktober 2007. Salah satu pemicunya adalah pemulihan ekonomi yang terdorong ekspor yang sudah dapat dirasakan oleh rumah tangga Negeri Matahari Terbit itu. Kantor Kabinet Jepang, Selasa (18/5), mengumumkan, indeks kepercayaan konsumen sepanjang April naik menjadi level 42 dari bulan Maret yang berada di level 40,9. Angka di bawah 50 menunjukkan pesimistis, sedangkan angka di atas 50 menunjukkan optimisme masyarakat. Meski masih di bawah angka 50, tapi peningkatan indeks ini cukup memberi sinyal positif bagi Jepang yang masih berjuang menahan tekanan deflasi. “Laporan ini menambah sinyal positif atas perbaikan lapangan kerja dan penerimaan yang mendukung perekonomian rumah tangga. Pemulihan ekonomi global mulai memberi manfaat bagi industri yang berorientasi domestik,” ujar kepala ekonom Shinkin Asset Management Co, Hiroshi Miyazaki. Dia menambahkan, sebelumnya negara ini sangat bergantung terhadap stimulus untuk memicu pertumbuhan. Tapi, saat ini pemulihan ekonomi secara alami mulai berlanjut. Ditunjukkan dengan kenaikan indeks kepercayaan yang mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Indikator lain, seperti upah di Maret 2010 juga naik ke level tertinggi dalam 22 bulan terakhir. Penerimaan tenaga kerja juga baru per 100 pelamabar juga naik ke posisi tertinggi dalam satu tahun. Sebanyak 21 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi pertumbuhan ekonomi Jepang bisa mencapai 5,5% selama kuartal I 2010. Laporan terpisah menunjukkan permintaan produk tersier atau jasa turun sebesar 3% di Maret 2010 karena perusahaan masih memangkas belanja teknologi dan jasa telekomunikasi.


Editor: Test Test