Indeks kepercayaan konsumen merosot di bulan Maret



JAKARTA. Indeks Kepercayaan Konsumen turun sebesar 2,2% menjadi 89,9 pada bulan Maret lalu, melanjutkan penurunan yang terjadi sejak Februari.

Danareksa Research Institute, yang menggelar survei IKK ini, menyimpulkan, penilaian masyarakat terhadap kinerja ekonomi saat ini turun, yang berdampak pada makin terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Selain itu, masih banyak masyarakat khawatir dengan tingginya harga bahan makanan. 

Ada dua komponen IKK yaitu Indeks Situasi Sekarang (ISS) dan Indeks Ekspektasi (IE) yang menggambarkan kepercayaan masyarakat pada kondisi masa depan. Dari hasil survei Maret, ISS turun 6,8% menjadi 69,6 dari hasil bulan Februari. Masyarakat memberi nilai lebih jelek terhadap keadaan ekonomi dan lapanan kerja saat ini. Sedangkan IE naik tipis 0,2% menjadi 105,1. Ini menggambarkan ada ekspektasi atau harapan, ekonomi mendatang dalam enam bulan mendatang akan lebih baik. Konsumen yakin, tekanan inflasi akan turun dalam enam bulan mendatang. Indeks yang mengkur sentimen konsumen pada inflasi turun 0,5% menjadi 190,7 pada Maret lalu. Inflasi diperkirakan makin jinak karena musim panen raya akan datang sehingga pasokan makanan bertambah dan harga pangan turun. Namun, kepercayaan konsumen lebih pesimis terhadap pemerintah. Lihat saja, Indeks kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah (IKKP) melaksanakan tugas, melemah pada bulan Maret. IKKP turun 4%, terbesar dalam 10 bulan terakhir ini menjadi 77,7 dari 80,9. Komponen yang mengalami penurunan terbesar adalah kepercayaan pemerintah menjaga keamanan dan ketertiban. Komponen ini merosot hingga 5% di bulan Maret.


Survei Kepercayaan Konsumen Danareksa Research Institute (DRI), yang dipimpin Purbaya Yudhi Sadewa menggunakan sampel sekurang-kurangnya 1.700 rumah tangga Indonesia dari enam wilayah survei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia