Indeks Keyakinan Konsumen tembus level optimistis, saham barang konsumsi bisa dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumen kembali memandang optimitistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang kembali pada area optimistis di atas 100. 

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengumumkan, IKK bulan Oktober 2021 sebesar 113,4. Capaian ini lebih tinggi dibanding 95,5 pada bulan September 2021. 

Optimisme juga terlihat dari pergerakan saham yang berkaitan dengan pemulihan daya beli masyarakat, seperti saham-saham barang konsumsi khususnya consumer staples. 


Mengutip data RTI Business, selama tiga bulan terakhir beberapa saham barang konsumsi mencetak kenaikan, seperti INDF naik 2,42%, ICBP naik 9,51% , dan MYOR naik 9,50%. 

Saham-saham tersebut sebelumnya cenderung bergerak lesu. Ketiga saham itu bahkan masih memerah dilihat secara year to date (ytd), seperti INDF turun 7,30% ytd, ICBP turun 6,79% ytd, dan MYOR turun 10,70% ytd. 

Baca Juga: Indeks Penjualan Ritel (IPR) diproyeksi membaik, IHSG berpeluang lanjut menguat

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mencermati, pergerakan harga saham yang menggeliat dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi  ekspektasi pemulihan sektor barang konsumsi ke depan. Selain itu, sentimen window dressing turut mendukung penguatan saham-saham tersebut. 

Akan tetapi untuk saat ini, khususnya pada November 2021, Nafan melihat pergerakan saham barang konsumsi cenderung terkonsolidasi. 

Pelaku pasar menanti untuk mengeksekusi strategi buy on weakness terhadap emiten-emiten yang berpotensi memberikan ketuntungan. 

Apalagi di bulan Desember nanti, bursa memiliki peluang bullish yang besar karena adanya window dressing dan sentimen penopang lain seperti perbaikan kondisi ekonomi, penurunan kasus Covid-19, serta vaksinasi yang terus berjalan.

Untuk kinerjanya saat ini, Nafan mellihat, emiten-emiten barang konsumsi mulai pulih dari dampak negatif Covid-19. Pemulihan terjadi beriringan dengan pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah di Indonesia. Mobilitas yang longgar memperkuat daya beli masyarakat sehingga meningkatkan konsumsi.

Kondisi ini diprediksi masih akan berlanjut ke depannya. Apalagi di akhir tahun akan ada momentum Natal dan tahun baru yang bisa memacu aktivitas konsumsi masyarakat. 

"Sehingga akan berpengaruh positif ke consumer staples juga," imbuh Nafan lagi. 

Senada, Analis Pilarmas Sekuritas Indonesia Okie Setya Ardiastama mengungkapkan, naiknya ekpektasi konsumen yang tercermin dari hasil IKK menjadi indikasi baik bagi emiten barang konsumsi. 

Sebab, permintaan diproyeksi akan kembali meningkat sejalan dengan menguatnya kepercayaan diri konsumen. 

Ia memproyeksikan, IKK masih akan berada di zona optimistis hingga akhir tahun. Ini seiring kondisi ekonomi dalam negeri dan global yang mulai membaik. Hal tersebut terkonfirmasi dari pembukaan lapangan kerja dan perbaikan kinerja keuangan. 

"Kami melihat IKK masih berpotensi tumbuh di atas 100 hingga sisa akhir tahun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/11). 

Walau begitu, untuk saat ini Okie belum memiliki rekomendasi terhadap saham-saham barang konsumsi karena perlu mencermati kinerja terbaru terlebih dahulu. Oleh karenanya, ia cenderung bersikap netral terhadap saham-saham barang konsumsi. 

Akan tetapi, melihat kondisi bursa hingga akhir tahun yang akan mengalami window dressing, Okie melihat saham-saham barang konsumsi berkapitalisasi besar (big caps) akan lebih atraktif. Asal tahu saja, sentimen window dressing biasanya mengerek saham-saham big caps di akhir tahun. 

Selain itu, saham-saham barang konsumsi big caps memiliki likuiditas yang lebih baik dan cenderung mengalami pemulihan kinerja dibanding tahun lalu. 

Sementara, Nafan cenderung melirik MYOR, ICBP dan INDF. Menurutnya, selain loyal membagikan dividen, emiten-emiten itu diproyeksi bisa mencetak perbaikan kinerja ke depan. 

Adapun dari Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy  INDF dengan target harga Rp 8.300 per saham dan  ICBP dengan target harga Rp 10.925 per saham. 

Selanjutnya: IHSG berpeluang capai all time high pada Rabu (10/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi