KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) merosot 33,41% ke level 4.194,94 hingga perdagangan Jumat (20/3). Sementara itu, indeks
LQ45 turun lebih dalam, yakni 38,42% secara
year to date (ytd). Sebagai pengingat, indeks tersebut berisi 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta fundamental perusahaan yang baik. Berikut ini sepuluh saham LQ45 yang mencatatkan penurunan harga saham terdalam sepanjang tahun ini: 1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (
WSKT)
Harga saham WSKT turun 71,38% ytd menjadi Rp 425 per saham hingga Jumat (20/3). Pada awal tahun, harga saham WSKT masih berada di level Rp 1.485 per saham. Saat ini,
price earning ratio (PER) WSKT adalah sebesar 6,55x. 2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) Harga saham PGAS turun 67,97% ytd menjadi Rp 695 per saham. Pada awal 2020, harga saham PGAS masih berada di level Rp 2.170 per saham. Saat ini, PER PGAS adalah sebesar 17,82x.
Baca Juga: Aksi jual asing di pasar obligasi negara dinilai sebagai respons wajar 3. PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) Harga saham BRPT turun 65,23% ytd menjadi Rp 525 per saham. Pada awal 2020, harga saham BRPT masih berada di level Rp 1.510 per saham. Saat ini, PER BRPT adalah sebesar 175,00x. 4. PT PP (Persero) Tbk (
PTPP) Harga saham PTPP turun 64,98% ytd menjadi Rp 555 per saham. Pada awal 2020, harga saham PTPP masih berada di level Rp 1.585 per saham. Saat ini, PER PTPP adalah sebesar 3,70x.
Baca Juga: IHSG diproyeksi sulit kembali ke level 6.000 hingga akhir tahun 5. PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) Harga saham LPPF turun 63,18% ytd menjadi Rp 1.550 per saham. Pada awal 2020, harga saham LPPF masih berada di level Rp 4.210 per saham. Saat ini, PER LPPF adalah sebesar 3,18x. 6. PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) Harga saham AKRA turun 59,49% ytd menjadi Rp 1.600 per saham. Pada awal 2020, harga saham AKRA masih berada di level Rp 3.950 per saham. Saat ini, PER AKRA adalah sebesar 8,94x.
Baca Juga: Bank Central Asia (BBCA) jadi saham yang paling banyak dijual asing sejak awal tahun 7. PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) Harga saham INCO turun 58,52% ytd menjadi Rp 1.510 per saham. Pada awal 2020, harga saham INCO masih berada di level Rp 3.640 per saham. Saat ini, PER INCO adalah sebesar 18,88x. 8. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (
WIKA) Harga saham WIKA turun 58,29% ytd menjadi Rp 830 per saham. Pada awal 2020, harga saham WIKA masih berada di level Rp 1.990 per saham. Saat ini, PER WIKA adalah sebesar 4,13x.
Baca Juga: Dana asing Rp 12,88 triliun kabur dari pasar saham Indonesia sejak awal tahun 9. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (
TKIM)
Harga saham TKIM turun 57,86% ytd menjadi Rp 4.330 per saham. Pada awal 2020, harga saham TKIM masih berada di level Rp 10.275 per saham. Saat ini, PER TKIM adalah sebesar 4,68x 10. PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) Harga saham ANTM turun 55,48% ytd menjadi Rp 374 per saham. Pada awal 2020, harga saham ANTM masih berada di level Rp 840 per saham. Saat ini, PER ANTM adalah sebesar 12,06x. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati