Indeks manufaktur China kontraksi di Agustus 2021, pertama kali sejak April 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas pabrik China mengalami kontraksi pada Agustus untuk pertama kalinya dalam hampir 1,5 tahun karena langkah-langkah penahanan Covid-19, kemacetan pasokan, dan harga bahan baku yang tinggi membebani produksi yang menjadi pukulan bagi perekonomian.

Mengutip Reuters, perlambatan di sektor manufaktur menggarisbawahi kerapuhan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung dan dampak pembatasan ketat virus corona di negara itu. Hal ini mendorong ekspektasi bahwa Beijing akan meluncurkan lebih banyak langkah-langkah dukungan untuk merevitalisasi pertumbuhan.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Caixin/Markit turun menjadi 49,2 bulan lalu. Padahal di bulan Juli, indeks manufaktur Negeri Tirai Bambu itu masih 50,3. Posisi di atas 50 masih menunjukkan ekspansi.


Realisasi indeks manufaktur ini juga jauh di bawah ekspektasi analis,  yang rata-rata memperkirakan PMI Manufaktur China bulan Agustus di level 50,2. 

Pesanan ekspor baru jatuh ke kontraksi untuk pertama kalinya sejak Februari, sementara pabrik memberhentikan lebih banyak pekerja daripada yang mereka pekerjakan.

Sub-indeks untuk produksi turun menjadi 47,7, laju ekspansi paling lambat sejak Februari tahun lalu di puncak pandemi, sementara sub-indeks lain untuk pesanan baru turun ke 48,0.

Baca Juga: Pertumbuhan aktivitas pabrik Korea Selatan melambat di Agustus 2021, ini penyebabnya

Perusahaan melaporkan pembatasan Covid-19 telah mengurangi permintaan dan menyebabkan kesulitan sumber.

"Karena kurangnya chip tahun ini, permintaan suku cadang mobil menurun. Pabrik kami terus mengurangi produksi, dan pada Juli dan Agustus, saya mendengar beberapa pabrik menghentikan produksi. Saat ini sepertinya chip akan terus kekurangan pasokan, " kata eksportir suku cadang mobil di Suzhou China timur yang bermarga Huang.

Meskipun langkah-langkah penguncian yang ketat dilakukan untuk mengendalikan Covid-19 memukul aktivitas ekonomi, namun berhasil menekan wabah varian Delta yang lebih menular di beberapa provinsi pada bulan Agustus.

"Kebangkitan Covid-19 terbaru telah menimbulkan tantangan berat bagi normalisasi ekonomi yang dimulai pada kuartal kedua tahun lalu," kata Wang Zhe, ekonom senior di Caixin Insight Group.

Banyak analis memperkirakan bank sentral akan memberikan pemotongan lebih lanjut terhadap jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan akhir tahun ini untuk mengangkat pertumbuhan, di atas pemotongan Juli yang melepaskan sekitar 1 triliun yuan setara US$ 6,47 triliun untuk likuiditas jangka panjang ke ekonomi.

Selanjutnya: Indeks manufaktur Indonesia bulan Agustus ada di level 43,7, naik tipis dari Juli

Editor: Anna Suci Perwitasari