BEIJING. Manufaktur China menyusut untuk bulan kelima di bulan Desember seiring dengan resesi yang terjadi di AS, Eropa dan Jepang yang melemahkan permintaan ekspor. Indeks CLSA China Purchasing Managers bertahan di level 41,2. Bandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat 40,9 di bulan November. Hal ini dibeberkan oleh CLSA Asia-Pacific Markets hari Jumat (2/1) ini melalui pernyataannya lewat surat lelektronik. Jika indeks berada di bawah 50, berarti terjadi penyusutan. Pabrikan untuk industri logam hingga mainan anak-anak telah memangkas produksinya, bahkan ada juga yang gulung tikar. Aluminum Corp. of China Ltd., produsen logam terbesar di China, dan juga Yunnan Tin Co., produsen timah terbesar di dunia, mengurangi produksinya karena harganya anjlok. "Pabrikan di China sangatlah lemah di bulan Desember. Manufaktur yang merupakan napas 43% perekonomian di China, mendekati resesi secara teknik," kata Eric Fishwick, Head of Economic Research CLSA di Singapura. Indeks produksi menciut ke level yang cukup mini menjadi 38,6 bulan Desember lalu, dari 39,2 di bulan November. Sementara itu takaran pesanan anyar naik dari 36,1 menjadi 37. Indeks untuk pesanan order pun melompat tinggi, dari 28,2 menjadi 33,6. "Manufaktur China telah mengurangi tenaga kerjanya dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu yang berdekatan. Indeks pekerjaan yang direkam oleh CLSA telah menyusut untuk lima bulan berturut-turut menjadi 45,2 di bulan Desember." kata laporan tersebut. Kini, China harus mendorong konsumsi dan menyiapkan amunisi yang lebih banyak untuk menghalau krisis finansial global. Hal ini ditegaskan oleh bank sentral pada 31 Desember lalu. Indeks CLSA, dimulai pada 2004, dan mensurvei lebih dari 400 perusahaan manufaktir dan merekam perubahan produksi, pesanan, pekerjaan, persediaan dan harga-harga.
Indeks Manufaktur China Mengkerut
BEIJING. Manufaktur China menyusut untuk bulan kelima di bulan Desember seiring dengan resesi yang terjadi di AS, Eropa dan Jepang yang melemahkan permintaan ekspor. Indeks CLSA China Purchasing Managers bertahan di level 41,2. Bandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat 40,9 di bulan November. Hal ini dibeberkan oleh CLSA Asia-Pacific Markets hari Jumat (2/1) ini melalui pernyataannya lewat surat lelektronik. Jika indeks berada di bawah 50, berarti terjadi penyusutan. Pabrikan untuk industri logam hingga mainan anak-anak telah memangkas produksinya, bahkan ada juga yang gulung tikar. Aluminum Corp. of China Ltd., produsen logam terbesar di China, dan juga Yunnan Tin Co., produsen timah terbesar di dunia, mengurangi produksinya karena harganya anjlok. "Pabrikan di China sangatlah lemah di bulan Desember. Manufaktur yang merupakan napas 43% perekonomian di China, mendekati resesi secara teknik," kata Eric Fishwick, Head of Economic Research CLSA di Singapura. Indeks produksi menciut ke level yang cukup mini menjadi 38,6 bulan Desember lalu, dari 39,2 di bulan November. Sementara itu takaran pesanan anyar naik dari 36,1 menjadi 37. Indeks untuk pesanan order pun melompat tinggi, dari 28,2 menjadi 33,6. "Manufaktur China telah mengurangi tenaga kerjanya dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu yang berdekatan. Indeks pekerjaan yang direkam oleh CLSA telah menyusut untuk lima bulan berturut-turut menjadi 45,2 di bulan Desember." kata laporan tersebut. Kini, China harus mendorong konsumsi dan menyiapkan amunisi yang lebih banyak untuk menghalau krisis finansial global. Hal ini ditegaskan oleh bank sentral pada 31 Desember lalu. Indeks CLSA, dimulai pada 2004, dan mensurvei lebih dari 400 perusahaan manufaktir dan merekam perubahan produksi, pesanan, pekerjaan, persediaan dan harga-harga.