Indeks Nikkei Ditutup Flat Selasa (26/3), Saham Chip Imbangi Turunnya Fast Retailing



KONTAN.CO.ID - Indeks Nikkei Jepang ditutup sedikit berubah pada hari Selasa (26/3). Kenaikan saham-saham terkait chip mengimbangi penurunan saham-saham kelas berat seperti pemilik Uniqlo Fast Retailing dan Nissan Motor.

Melansir Reuters, Nikkei ditutup turun 0,04% pada 40.398,03. Sedangkan indeks Topix naik 0,11%.

Pada hari Senin (25/3) kemarin, Nikkei turun 1,16% setelah mencapai puncak sepanjang masa di 41.087,75 pada hari Jumat. Tahun ini, Nikkei telah menguat lebih dari 20%.


Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (26/3), Ini Sentimen yang Menopangnya

Tiga pendukung terbesar Nikkei berada di sektor semikonduktor, dipimpin oleh raksasa pembuat chip Tokyo Electron, ketika mereka mengikuti rekor reli saham Nvidia di AS.

Namun saham Nissan merosot hampir 4% setelah pembaruan rencana bisnis jangka menengahnya mengecewakan investor.

Saham Fast Retailing merosot 1,63%, melanjutkan penurunannya dari rekor tertinggi pada hari Jumat.

Memperhatikan dukungan dari rata-rata pergerakan lima hari yang mengarah ke atas, "Saya pikir akan cukup sulit bagi Nikkei untuk melemah," kata Kazuo Kamitani, equity strategist di Nomura Securities.

Namun, pasar tidak memiliki arah yang jelas di tengah kurangnya isyarat perdagangan baru, katanya.

Saham Tokyo Electron naik 0,54% dan menjadi peraih keuntungan terbesar berdasarkan poin indeks karena bobotnya yang berat.

Saham produsen silikon Shin-Etsu Chemical berada di urutan no. 2, naik 1,45%. Screen Holdings, produsen peralatan pembuat chip lainnya, berada di posisi berikutnya, dengan kenaikan lebih dari 4%.

Baca Juga: Bursa Australia Terkoreksi Tipis Selasa (26/3), Terseret Saham Pertambangan dan Bank

Nvidia, perusahaan yang menjadi pusat semangat kecerdasan buatan, mencatatkan penutupan tertinggi kedua berturut-turut sepanjang masa pada hari Senin, setelah memperpanjang rekor kemenangannya ke sesi keenam berturut-turut.

Sementara itu, BlackRock meningkatkan posisi overweight pada ekuitas Jepang, mengutip sikap Bank of Japan (BoJ) yang terus dovish meskipun telah keluar dari suku bunga negatif pada minggu lalu.

“Kami pikir BOJ akan bertindak hati-hati dan tidak menyabotase kembalinya inflasi yang ringan,” kata BlackRock dalam sebuah catatan.

"Ekuitas Jepang menjadi pandangan taktis dengan keyakinan tertinggi karena pendapatan perusahaan yang solid dan reformasi yang ramah pemegang saham terus berjalan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto