TOKYO. Pasar saham di bursa Jepang melaju kencang. Pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang melesat 1,6% menjadi 9.530,09. Ini merupakan level tertinggi sejak 4 Agustus lalu. Sedangkan indeks Topix naik 1,4% menjadi 821,75. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Negeri Sakura antara lain: Hitachi Construction Machinery Co yang naik 3,6%, Sony Corp naik 2,3%, dan Inpex Corp naik 2,9%.Sentimen positif yang menyebabkan bursa Asia naik pagi ini adalah langkah China yang memangkas persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi perbankan yang ditujukan untuk meningkatkan pengucuran kredit dan pertumbuhan ekonomi. hal itu yang kemudian meningkatkan permintaan aset-aset berisiko."Penurunan GWM perbankan China merupakan langkah untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menyokong pasar saham, khususnya pasar saham yang memiliki risiko besar. Faktor ini juga bertepatan dengan sentimen komitmen China dalam membantu penyelesaian krisis utang di Eropa," jelas Tim Schroeders, analis Pengana Capital Ltd di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Indeks Nikkei melaju kencang pagi ini
TOKYO. Pasar saham di bursa Jepang melaju kencang. Pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang melesat 1,6% menjadi 9.530,09. Ini merupakan level tertinggi sejak 4 Agustus lalu. Sedangkan indeks Topix naik 1,4% menjadi 821,75. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Negeri Sakura antara lain: Hitachi Construction Machinery Co yang naik 3,6%, Sony Corp naik 2,3%, dan Inpex Corp naik 2,9%.Sentimen positif yang menyebabkan bursa Asia naik pagi ini adalah langkah China yang memangkas persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi perbankan yang ditujukan untuk meningkatkan pengucuran kredit dan pertumbuhan ekonomi. hal itu yang kemudian meningkatkan permintaan aset-aset berisiko."Penurunan GWM perbankan China merupakan langkah untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menyokong pasar saham, khususnya pasar saham yang memiliki risiko besar. Faktor ini juga bertepatan dengan sentimen komitmen China dalam membantu penyelesaian krisis utang di Eropa," jelas Tim Schroeders, analis Pengana Capital Ltd di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News