Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2021 diperkirakan turun 8,3% mom



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperkirakan menurunkan kinerja penjualan eceran.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, penurunan ini terlihat dari perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2021.

“IPR Juli 2021 diperkirakan sebesar 182,0 atau secara bulanan turun 8,3% mom dari IPR Juni 2021 yang sebesar 198,5,” ujar Erwin dalam laporan Survei Penjualan Eceran, seperti dikutip Kamis (12/8).


Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen melorot, ini saham-saham emiten ritel pilihan analis

Penurunan penjualan eceran secara bulanan diperkirakan terjadi di mayoritas kota yang disurvei oleh bank sentral. Kontraksi terdalam diperkirakan terjadi di Jakarta sebesar 11,4% mom.

Diikuti dengan Denpasar yang diperkirakan turun 2,6% mom, Makassar turun 5,8% mom, dan Bandung yang turun 6,2% mom.

Sementara secara tahunan, penjualan eceran Juli 2021 juga diperkirakan turun sebesar 6,2% yoy dari IPR Juli 2020 yang sebesar 194,1.

Mayoritas kelompok tercatat mengalami penurunan, terutama sub-kelompok sandang yang diperkirakan turun 17,0% yoy, kelompok suku cadang dan aksesori turun 11,5% yoy, dan kelompok informasi dan komunikasi turun 33,8% yoy serta kelompok barang budaya dan rekreasi yang turun 22,3% yoy.

Baca Juga: Bursa segera dibuka, simak proyeksi IHSG untuk hari ini (12/8)

Secara spasial pun, kontraksi penjualan eceran terjadi di beberapa kota antara lain Jakarta diperkirakan turun 30,5% yoy, Manado turun 24,8% yoy, Bandung turun 24,3% yoy, Makassar turun 10,3% yoy, dan Denpasar turun 1,3% yoy.

Meski begitu, para pelaku penjualan eceran sudah memperkuat kuda-kuda untuk mempertahankan kinerja penjualannya di tengah penerapan PPKM Darurat. Salah satunya adalah dengan menggencarkan penjualan secara daring (online) dan lewat pesan antar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto