KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran pada bulan November 2020 turun dari bulan Oktober 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan tersebut sebesar 181,3 atau turun dari IPR pada bulan sebelumnya yang sebesar 183,5. Jika dilihat secara kategori, IPR kategori makanan, minuman, dan tembakau menjadi salah satu segmen yang terkontraksi. Mengutip data BI, kategori makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan angka IPR sebesar 221,6, turun 1,2% dari IPR bulan sebelumnya yakni di angka 222,7. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, melemahnya IPR khususnya di kategori makanan, minuman, dan tembakau disebabkan masyarakat saat ini cenderung lebih berhati-hati untuk mengeluarkan pendapatan yang telah berjalan sejak awal pandemi.
Meskipun saat ini sudah terlihat adanya perbaikan, Okie melihat faktor pengurangan jumlah karyawan seperti PHK dan juga pemangkasan gaji masih menjadi tekanan terhadap penurunan daya beli masyarakat. Di sisi lain, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah program dan stimulus yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Baca Juga: IHSG naik empat hari berturut-turut, net buy asing Rp 770 miliar pada Selasa (12/1) Misalnya, pada Januari 2021 ini, pemerintah akan kembali memberikan bantuan langsung tunai (BLT) subsidi gaji senilai Rp 1,2 juta. Pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp 12 triliun untuk program bansos tunai (BST) yang akan disalurkan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing penerima akan mendapatkan Rp 300.000 selama empat bulan.