KONTAN.CO.ID - JAKARTA. November 2024, kinerja reksadana menunjukkan imbal hasil yang bervariasi. Tetapi dari sekian jenis, reksadana saham mencatatkan kinerja terendah. Berdasarkan data Infovesta Utama, indeks reksadana saham mencatatkan penurunan terbesar yakni minus 4,95%. Kemudian diikuti reksadana campuran dengan imbal hasil minus 2,50%. Sementara reksadana pendapatan tetap dan pasar uang mencatatkan kinerja positif, dengan masing-masing sejumlah 0,12% dan 0,34%.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi menjelaskan penurunan kinerja reksadana sebagian dipengaruhi oleh sentimen menyempitnya surplus neraca dagang Indonesia, yang tercatat sebesar US$ 2,47 miliar. Angka ini berada di bawah perkiraan pasar sebesar US$ 3,05 miliar dan menjadi surplus terkecil sejak Juni.
Baca Juga: Infovesta Catat Tren Kelolaan Reksadana ESG Kian Meningkat Sejak 2020 Di sisi lain, data penjualan ritel China menunjukkan peningkatan sebesar 4,8% secara tahunan (YoY), melampaui ekspektasi konsensus pasar. Untuk anjloknya kinerja reksadana saham, Reza mengatakan utamanya disebabkan oleh pelemahan IHSG serta tekanan sentimen negatif yang melanda berbagai sektor, terutama saham-saham berkapitalisasi besar. Adapun IHSG per hari ini, Senin (2/12) berada di level 7.046,99. Berdasarkan RTI level tersebut turun 6,11% dalam satu bulan terakhir. "Sementara reksadana pasar uang mencatatkan kinerja paling baik karena adanya kebutuhan likuiditas yang tinggi dan kebijakan moneter yang stabil," kata Reza kepada Kontan.co.id, Senin (2/12). Ke depan industri reksadana masih akan dipengaruhi oleh kebijakan moneter global dan pergerakan investor asing.
Baca Juga: IHSG Ambruk Dekati Level Psikologis, Ini Sentimen Penekannya Reza menyebut jika suku bunga AS tetap stabil atau bahkan turun, maka dampaknya akan positif terutama bagi reksadana pasar uang. Sementara reksadana pasar saham kemungkinan masih akan menghadapi volatilitas yang tinggi, terutama dengan adanya risiko geopolitik dan resesi ekonomi global. Adapun di Henan Putihrai Asset Management, reksadana saham mencatatkan kinerja yang positif. Sejumlah produknya yaitu reksadana saham Tactical Equity mencatat kinerja terbaik sebesar 6,91% sepanjang November 2024.
Secara
year to date, imbal hasil tertinggi dipegang oleh produk HPAM Ekuitas Syariah Berkah dengan imbal hasil 27,07% YtD per Oktober 2024. Kemudian diikuti HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan kinerja 9,11% YtD, pun produk reksadana pasar uang HPAM Ultima Money Market mencatat
return sebesar 4,32% YtD per Oktober 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati