Indeks Saham AS Naik Tipis, Tren Kenaikan Masih Lanjut



KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average sama-sama berhasil mempertahankan kenaikan tipis pada perdagangan Selasa (7/5), melanjutkan tren penguatan dalam beberapa waktu terakhir.

Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Penguatan ini membawa indeks S&P 500 membukukan kenaikan empat hari beruntun, merupakan performa terbaik sejak Maret. Sementara itu, indeks Dow Jones membukukan kenaikan lima hari beruntun, tren positif terpanjang sejak Desember 2023.


Kenaikan indeks secara keseluruhan terjadi meskipun saham Walt Disney (DIS.N) merosot 9,5%. Ini merupakan penurunan harian terbesar Disney sejak November 2022. Kejutan positif dari divisi hiburan streaming Disney ternyata tertutupi oleh penurunan bisnis TV tradisional dan melemahnya performa box office.

Meskipun tertekan oleh penurunan saham Disney, pelaku pasar secara umum masih optimistis. Laporan ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan pada pekan lalu memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (7 Mei 2024), Sebulan Cuan 1,46%

Indeks Nasdaq Composite (.IXIC) yang turut menikmati sentimen positif, sedikit melemah pada perdagangan sore hari dan menutup sesi dengan penurunan tipis. Hal ini memutus tren kenaikannya yang sudah berlangsung selama tiga hari.

"Saya pikir pasar sedang dalam pola holding pattern hingga data penting dirilis pekan depan," kata Garrett Melson, ahli strategi portofolio di Natixis Investment Manager Solutions. Data yang dimaksud adalah Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) yang akan diumumkan pada 14 Mei dan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang dijadwalkan rilis pada 15 Mei.

Secara umum, The Fed dan para pembuat kebijakan dalam beberapa pekan terakhir konsisten menyampaikan bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan, namun bank sentral akan berhati-hati dalam mengimplementasikannya.

Hal ini berarti, di hari tanpa pengumuman data ekonomi penting, pasar mengabaikan komentar Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari. Kashkari sebelumnya mengatakan The Fed mungkin perlu mempertahankan suku bunga sepanjang tahun ini karena inflasi yang stagnan dan menguatnya pasar perumahan.

Secara keseluruhan, data penggajian di hari Jumat dan laporan laba perusahaan yang lebih baik dari perkiraan telah membantu meredakan kekhawatiran investor terkait inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat sehingga membuat suku bunga tetap tinggi.

Baca Juga: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru 7 Mei 2024

Pelaku pasar mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 46 basis poin (bps) dari The Fed pada akhir 2024, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG. Pemangkasan pertama diperkirakan terjadi pada September dan pemangkasan berikutnya pada Desember. Ekspektasi ini meningkat dibandingkan dengan prediksi sebelumnya yang hanya memperkirakan satu kali pemangkasan sebelum laporan ketenagakerjaan dirilis pekan lalu.

"Pasar jauh lebih sensitif terhadap data dibandingkan The Fed," kata Melson dari Natixis, menambahkan bahwa "hambatan bagi The Fed untuk meninggalkan bias pelonggaran moneter sangat tinggi."

Indeks S&P 500 (.SPX) naik 6,96 poin atau 0,13% menjadi 5.187,70 poin. Indeks Nasdaq Composite (.IXIC) turun 16,69 poin atau 0,10% menjadi 16.332,56. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 31,99 poin atau 0,08% menjadi 38.884,26.

Saham megacap seperti Alphabet (GOOGL.O) dan Meta Platforms (META.O) masing-masing naik 1,9% dan 0,6%, sehingga mendongkrak indeks utama.

Saham Nvidia (NVDA.O) turun 1,7% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Apple (AAPL.O) sedang mengembangkan chip sendiri untuk menjalankan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) di pusat data.

Apple sendiri naik 0,4% setelah memperkenalkan chip baru bernama M4, namun menempatkan chip tersebut pada model iPad Pro terbaru alih-alih laptop.

Baca Juga: Harga Minyak Stabil di Tengah Kebuntuan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Saham Tesla (TSLA.O) turun 3,8% setelah data menunjukkan produsen mobil listrik AS itu menjual 62.167 unit kendaraan listrik buatan China pada April, turun 18% dari tahun sebelumnya.

Harga saham Palantir Technologies (PLTR.N) anjlok 15,1%, penurunan harian terbesar sejak Mei 2022. Pelemahan ini terjadi setelah perkiraan pendapatan tahunan perusahaan analisis data tersebut meleset dari estimasi analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana