Indeks Saham Wall Street Menguat Setelah Penurunan Berhari-hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan hari ini. Indeks utama Wall Street menguat dengan saham pertumbuhan memimpin karena imbal hasil obligasi AS terkoreksi.

Rabu (7/9) pukul 21.40 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,51% ke 31.305. Indeks S&P 500 menguat 0,30% ke 3.919. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,50% ke 11.603.

Nasdaq yang sarat teknologi memimpin kenaikan di antara indeks utama setelah penurunan beruntun tujuh hari. Ini adalah  penurunan terpanjang sejak November 2016.


Baca Juga: Simak Arah IHSG dan Saham-Saham Pilihan Untuk Kamis (8/9) Besok

Aksi jual pasar saham berlangsung sejak akhir Agustus dipicu oleh komentar hawkish dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Aksi jual berlanjut dalam beberapa hari terakhir di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi di Eropa dan China serta tindakan oleh bank sentral utama yang bertekad untuk menurunkan inflasi.

Data teranyar menyoroti kekuatan ekonomi AS, mendorong para pedagang untuk bertaruh pada kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh The Fed pada akhir September. 

"Saya memperkirakan pasar akan sangat fluktuatif dan digerakkan oleh apa yang kita dengar dari berbagai gubernur bank sentral minggu ini dan data ekonomi yang masuk," kata Shawn Cruz, kepala strategi perdagangan TD Ameritrade kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Turun 0,54%, BBCA, BMRI, ADRO Paling Banyak Net Buy Pada Rabu (7/9)

S&P 500 telah turun lebih dari 9% dari puncaknya di bulan Agustus. Indeks acuan AS ini diperdagangkan hanya lebih tinggi 7% dari pertengahan Juni yang merupakan level terendah tahun ini.

Pidato Powell pada hari Kamis serta data harga konsumen AS minggu depan akan diuraikan untuk petunjuk kebijakan moneter.

Sembilan dari 11 sektor S&P utama diperdagangkan lebih tinggi. Indeks energi turun 2,2% karena harga minyak jatuh hampir 4% di tengah kekhawatiran permintaan terkait dengan risiko resesi yang menjulang. Minyak mentah Brent turun di bawah $90 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati