KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor teknologi (IDX Sector Technology) masih menjadi jawara indeks sektoral. Sejak awal tahun, indeks yang berisikan saham-saham sektor teknologi ini melesat 173,28%. Bandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya menguat 4,07% sejak awal tahun atau secara year-to-date (Ytd). Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, menguatnya indeks sektor teknologi ini akibat efek adanya saham PT DCI Indonesia Tbk (
DCII) yang naiknya cukup signifikan. Dus, tentu saja hasilnya indeks sektor ini tampak menguat di antara indeks sektoral lainnya.
DCII secara resmi melantai di bursa pada 6 Januari 2021. Pada perdagangan perdana, saham Perusahaan yang bergerak di bidang pusat data atau data center tersebut ditutup Rp 525. Sedangkan per hari ini (15/2), saham DCII bertengger di level Rp 12.225.
Baca Juga: IHSG diproyeksikan lanjut menguat pada Selasa (16/2), simak rekomendasi sahamnya William menilai wajar apabila saham DCII menguat signifikan karena belum lama menggelar IPO. “Itu sering terjadi pada saham-saham baru,” terang William saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/2). William menilai, dalam memilih saham-saham teknologi, akan lebih baik bagi para pelaku pasar untuk melakukan analisis dari produknya terlebih dahulu. Sebagai contoh, yakni PT Sat Nusapersada Tbk (
PTSN) yang merupakan emiten yang merakit ponsel pintar (smart phone) seperti merek Xiaomi. “Jadi, kalau produknya diketahui, akan lebih mudah membuat keputusan beli atau jualnya,” sambung dia. Meski saham-saham ini memiliki likuiditas yang relatif kecil, William menilai likuiditas saham akan meningkat sendiri ketika harga saham sudah naik atau turun atas dasar respon pelaku pasar. Oleh karena itu, jika investor mau membeli saham di sektor ini, bisa melakukan cicil beli. William menilai, saham PTSN, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (
DMMX), dan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) masih menarik untuk dicermati.
Baca Juga: IHSG menguat 0,77% pada Senin (15/2) meski net sell asing mencapai Rp 693 miliar Sementara itu, Ferry Latuhihin, Chief Economist Tanamduit menilai, pilihan saham sektor teknologi di Indonesia masih sangat terbatas. “Saya lebih menyarankan saham-saham di sektor perbankan dan tambang,” terang Ferry dalam acara Tanamduit Market Outlook. Dia melanjutkan, saham di sektor teknologi masih didominasi oleh saham yang rentan digoreng dengan skala kecil sehingga sangat volatile. Selain itu, saham-saham ini juga mudah untuk dinaik turunkan. Co-founder Tanamduit, Muhammad Hanif juga menyampaikan hal serupa, yakni bahwa pilihan saham sektor teknologi di Indonesia masih terbatas. “Saham teknologi yang besar-besar umumnya di bidang telekomunikasi, misalnya
TLKM,
ISAT,
EXCL,” terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto