Indeks S&P 500 berakhir naik di tengah lonjakan kasus baru Covid-19 di AS



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 ditutup naik pada perdagangan Kamis (19/6) semalam. Investor mempertimbangkan kebangkitan infeksi virus corona (Covid-19) serta data yang menggambarkan ekonomi Amerika Serikat (AS) mungkin tidak bangkit kembali dengan pemulihan cepat berbentuk V.

Ketiga indeks saham utama AS terombang-ambing hampir sepanjang hari, tetapi indeks S&P mengakhiri sesi dengan menghijau bersama dengan Nasdaq. Saham blue-chip Dow memerah.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 39,51 poin atau 0,15% menjadi 26.080,1, S&P 500 naik 1,85 poin atau 0,06% menjadi 3.115,34, dan Nasdaq Composite menambahkan 32,52 poin, atau 0,33% menjadi 9.943,05.


Baca Juga: S&P 500, Dow dip on rising virus cases, elevated jobless claims

Kenaikan indeks S&P 500 terkonsentrasi di empat dari 11 sektor utama. Saham energi menikmati kenaikan persentase terbesar, sementara real estat adalah pemberatnya.

Rantai grosir Kroger Co mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan dan mengatakan mereka mengharapkan untuk melebihi prospek penjualan toko yang sama tahun 2020. Tetapi perusahaan tidak menegaskan kembali atau memberikan perkiraan 2020 baru, dan sahamnya turun 3,0%.

Saham Spotify Technology SA melonjak 12,7% setelah perusahaan streaming musik menandatangani kesepakatan dengan AT&T Inc Warner Brothers dan DC Entertainment untuk menambahkan podcast karakter DC Comics yang populer ke arsip datanya.

"Pasar mencari dorongan besar berikutnya," kata Chuck Carlson, chief executive officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

"Ada banyak impuls di pasar bagi investor untuk menimbang, menyaring dan memperhitungkan mencari tahu arah selanjutnya."

Sementara beberapa negara bagian AS telah melaporkan lonjakan kasus baru Covid-19 setelah membuka kembali kegiatan perekonomiannya. Presiden Donald Trump menegaskan AS tidak akan mengambil kebijakan lockdown kembali untuk membatasi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Mantan penasihat keamanan: Trump pernah minta tolong Xi Jinping biar menang Pemilu!

"Investor dalam mode menunggu dan melihat," kata Charlie Ripley, senior market strategist Allianz Investment Management di Minneapolis.

"Konsensusnya adalah kita berada di jalan menuju pemulihan, tetapi mungkin ada benjolan di sepanjang jalan dan peningkatan jumlah virus ini bisa menjadi salah satu dari benjolan itu," tambah Ripley.

Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja merilis data klaim pengangguran awal turun sedikit minggu lalu menjadi 1,51 juta. Jumlah ini lebih buruk daripada konsensus, dan berlanjutnya klaim tetap tinggi hingga 20,54 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja memiliki jalan panjang menuju pemulihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto