Indeks S&P 500 dan Nasdaq catatkan rekor tertinggi sepanjang masa



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Nasdaq menembus rekor baru pada perdagangan Senin (24/8), terangkat saham-saham teknologi. Setelah otoritas Amerika Serikat (AS) menyetujui penggunaan plasma darah dalam perawatan pasien Covid-19.

Melansir Reuters pukul 9:46 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 127,30 poin atau 0,46% pada 28.057,63, S&P 500 naik 26,80 poin atau 0,79% menjadi 3.423,96. Sementara, Nasdaq Composite naik 146,54 poin atau 1,30% menjadi 11.458,34.

Langkah penggunaan plasma dilakukan menjelang Konvensi Nasional Partai Republik, di mana Presiden Donald Trump akan dinominasikan untuk memimpin partainya selama empat tahun lagi, memulai sprint terakhir hingga Hari Pemilu 3 November.


Baca Juga: Indeks S&P 500 dan Nasdaq dibuka menembus rekor baru

Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menggunakan plasma kaya antibodi dari pasien yang pulih dipuji oleh Trump.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bagaimanapun, berhati-hati dalam mendukung pengobatan dengan penggunaan plasma darah.

Asal tahu, saham Apple Inc naik 2,7% melewati US$ 500 per saham untuk pertama kalinya, memberikan dorongan terbesar ke tiga indeks acuan.

Saham Facebook Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan perusahaan induk Google Alphabet Inc yang bersama dengan Apple mewakili hampir seperempat dari kapitalisasi pasar S&P 500, naik antara 0,9% dan 3,5%.

Sentimen pendorong lainnya adalah laporan administrasi Donald Trump yang sedang mempertimbangkan pelacakan cepat vaksin Covid-19 eksperimental yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc dan Universitas Oxford untuk digunakan di Amerika Serikat sebelum pemilihan.

"Setiap orang fokus pada hal yang sama dan itu memberantas virus, apakah itu melalui pengobatan, tetapi lebih disukai dari vaksin," kata Thomas Hayes, anggota pengelola di Great Hill Capital LLC di New York.

Baca Juga: Bursa Asia menguat, dipicu pengesahan penggunaan plasma darah oleh FDA

"Itu adalah kunci untuk membuka ekonomi karena semua bantuan stimulus dan likuiditas ada di sana. Kami hanya harus memungkinkan orang untuk kembali normal dan ekonomi global dapat berkembang pesat."

Sebelumnya, S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada level rekor pada hari Jumat, mengakhiri kenaikan empat minggu di tengah taruhan bahwa perusahaan yang berfokus pada teknologi akan muncul lebih kuat dari pandemi dan ekonomi akan kembali tumbuh dengan dukungan moneter dan fiskal yang berkelanjutan.

Namun, Dow masih berada sekitar 5% di bawah puncaknya di bulan Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto