Indeks Sri Kehati unggul, reksadana indeks Insight Investments Management positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana indeks yang mengacu pada indeks Sri Kehati berkinerja paling unggul di antara indeks lainnya. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyarankan, bila investor tertarik memiliki reksadana indeks, bisa memilih reksadana saham yang mengacu pada indeks IDX30 dan Sri Kehati.

"Trennya adalah ketika IHSG sedang bullish indeks yang memiliki anggota paling sedikit akan berkinerja lebih tinggi dari IHSG, sebaliknya ketika IHSG bearish mereka bisa jatuh lebih dalam," kata Wawan, Jumat (12/4).


Sejak awal tahun per Jumat (12/4) IHSG tumbuh 3,41%. Reksadana saham indeks yang mampu memanfaatkan kenaikan IHSG dan tercermin pada kinerjanya yang menghijau adalah reksadana saham yang mengacu pada indeks Sri Kehati. Sekadar informasi, anggota saham dalam Sri Kehati hanya berjumlah 25 emiten, lebih sedikit dari indeks IDX30 dan LQ45.

Berdasarkan data Infovesta Utama per Jumat (12/4), mayoritas reksadana saham indeks yang mencatatkan pertumbuhan kinerja signifikan dalam setahun terakhir adalah reksadana saham yang mengacu pada indeks Sri Kehati.

Salah satunya adalah reksadana Insight Sri Kehati Likuid I Sri Likuid yang tumbuh 4,68% dalam satu tahun terakhir.

Camar Remoa, Fund Manager Insight Investments mencatat sejak sembilan tahun lalu indeks Sri Kehati diluncurkan, indeks tersebut terbukti bisa berkinerja konsisten di atas indeks lainnya. 

Hal ini mengindikasikan adanya respon positif dari para investor yang bersedia membayar harga premium dari saham emiten berkategori sustainable dan responsible yang menjadi konstituen indeks Sri Kehati.

Dalam memilih saham di reksadana Sri Kehati Liquid, Camar menambahkan faktor likuiditas karena saham-saham terlikuid memiliki kinerja yang lebih baik dari saham lainnya.

Camar mengatakan reksadana Sri Kehati Liquid saat ini overweight di sektor finansial dan infrastruktur yang bergerak searah dengan aliran dana asing. Tentunya, saham yang dipilih merupakan saham utama penggerak indeks.

Lebih lanjut, Camar menjelaskan strategi reksadana ini pasif atau hanya mengikuti indeks acuannya dan selalu menjadi porsi saham pada total dana kelolaan optimal di rentang 99,5%-99,9%. "Hal ini dilakukan untuk menjaga minimnya tracking error dengan batas 3%, dan kini kami berhasil menjaga di bawah 1%," kata Camar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi