Indeks Transportasi dan Logistik Jadi Jawara Sejak Awal Tahun, Simak Katalisnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks transportasi dan logistik menjadi jawara dengan kenaikan tertinggi, atau sebesar 5,20% sejak awal tahun (YtD). Analis menilai, penguatan indeks ini utamanya dari peningkatan mobilitas masyarakat.

Investment Analyst Infovesta Utama Fajar Dwi Alfian menuturkan, pencabutan PPKM awal tahun ini mendorong peningkatan mobilitas. Efeknya, saham-saham transportasi darat melesat.

"Dicabutnya PPKM menjadi sentimen positif sektor ini, terutama transportasi darat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/3).


Lihat saja, saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) yang melesat 292% YtD. Kemudian ada PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) yang tumbuh 37,42% YtD dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang juga naik 21,28% YtD.

Baca Juga: GOTO Cetak Rugi Bersih Rp 40,4 Triliun di 2022, Ini Rekomendasi Sahamnya dari Analis

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menambahkan penguatan di indeks ini juga dipengaruhi pertumbuhan kinerja 2022 yang berhasil tumbuh signifikan. Contohnya PT Temas Tbk (TMAS) yang mencetak pertumbuhan laba bersih 96,16% menjadi Rp 1,36 triliun sepanjang 2022.

Lalu ada BIRD yang berhasil mencetak laba bersih Rp 260,62 miliar pada akhir September 2022. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan rugi bersih Rp 66,19 miliar.

Selain kinerja, kenaikan harga saham emiten di sektor transportasi tercermin dari optimisme ekspansi sejumlah emiten. 

"Beberapa emiten juga melakukan ekspansi dengan menambahkan armada seperti TMAS, PSSI, SMDR dan BIRD yang menambah armada mobil listrik," terang Sukarno.

Sebagai informasi, saham dengan bobot terbesar di IDX Transport and Logistic adalah saham TMAS, dengan bobot 21,38% dan dengan kapitalisasi pasar tertinggi, yakni mencapai Rp 16,54 triliun. 

Saham dengan bobot terbesar selanjutnya adalah saham BIRD dengan bobot 16,18% dan market cap Rp 4,28 triliun, dan saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan bobot 13,07% dengan market cap Rp 2,60 triliun.

Kedua analis juga berpendapat, prospek sahamnya masih memiliki peluang tumbuh dengan peningkatan mobilitas yang sudah terjadi. Selain itu, Fajar melihat adanya momen kampanye politik juga berpotensi mendorong daya beli konsumen.

Baca Juga: Harga Saham Penghuni IDX High Dividen 20 Stabil, Cermati Rekomendasi Analis

Meski demikian, Fajar memandang tren saham indeks transportasi dan logistik sedang mengalami tekanan. Sehingga, ia menyarankan investor bisa melakukan averaging down sembari mencermati fundamental emiten.

Sementara Sukarno menyarankan untuk jangka pendek bisa trading buy saham TMAS dan BIRD dengan potensi kenaikan 5%-10%.

"BIRD secara valuasi tergolong undervalued," imbuhnya.

 
BIRD Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi