KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan Jumat (16/7). Investor mengakumulasi saham-saham yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi setelah data menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga naik pada bulan Juni.

Pukul 20.51 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,12% ke 35.028. Indeks S&P 500 menguat 0,28% ke 4.372. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,18% ke 14.569.

Departemen Perdagangan mengatakan penjualan ritel rebound 0,6% bulan lalu. Belanja meningkat pada sektor jasa dan memperkuat ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi akan melaju pada kuartal kedua.

Pasar mendukung pemulihan yang stabil di pasar tenaga kerja tahun ini. Tapi kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi karena rebound yang lebih cepat menjadi penahan pasar saham. 

"Ada banyak optimisme kinerja emiten, tetapi kemudian ada ketakutan akan inflasi dan ini menyebabkan pasar bergejolak," kata Dennis Dick, trader di Bright Trading LLC kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG ditutup menguat pekan ini, begini proyeksi untuk pekan depan

Emiten-emiten sektor teknologi mulai melaporkan kinerja pekan depan. Dick memperkirakan laporan kinerja emiten teknologi berpotensi meredakan kekhawatiran inflasi.

Harga saham perbankan yang sensitif terhadap suku bunga Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group Inc, Morgan Stanley dan Bank of America Corp naik antara 0,7% dan 0,9%, mengikuti kenaikan benchmark yield Treasury 10-tahun.

Di sisi lain, utilitas pertahanan, real estat, dan kebutuhan pokok konsumen adalah sektor dengan kenaikan tertinggi. Lonjakan kasus virus corona dari varian Delta baru di seluruh dunia menghidupkan kembali kekhawatiran tentang penundaan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: IHSG menguat 0,54% dalam sepekan ke 6.072 hingga Jumat (16/7)

Los Angeles County akan menerapkan kembali kewajiban pemakaian masker sebagai tanda terbaru bahwa pejabat kesehatan masyarakat sedang berjuang dengan peningkatan kasus ke tingkat yang mengkhawatirkan di banyak negara bagian Amerika Serikat (AS).

Moderna Inc melonjak 7,5% setelah Indeks S&P Dow Jones mengatakan produsen obat tersebut akan bergabung dengan indeks S&P 500 pada awal perdagangan pada 21 Juli, menggantikan Alexion Pharmaceuticals.

Baca Juga: Bergerak dinamis, rupiah masih catatkan penguatan 0,21% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati