KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham Wall Street turun di awal perdagangan hari ini. Investor mencerna sejumlah data ekonomi dan rilis kinerja emiten.

Kamis (4/8) pukul 21.40 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,46% ke 32.662. Indeks S&P 500 turun 0,16% ke 4.148. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,46% ke 12.608.

Setelah rebound tak terduga dalam aktivitas jasa Juli yang meredakan kekhawatiran resesi, pelaku pasar mengawasi data yang terkait dengan pasar tenaga kerja. Data pada hari Rabu menunjukkan klaim pengangguran mingguan meningkat minggu lalu, menunjukkan beberapa pelemahan di pasar tenaga kerja meskipun kondisi keseluruhan tetap ketat.

Harga Hunian Bukan Satu-Satunya Kendala Gen Z Belum Punya Rumah Sendiri

Fokus sekarang pada laporan ketenagakerjaan Juli pada hari Jumat, yang diperkirakan menunjukkan nonfarm payrolls kemungkinan meningkat 250.000 pekerjaan di bulan lalu setelah naik 372.000 di bulan Juni. Data ini sangat penting karena Federal Reserve AS mencoba untuk mendinginkan permintaan tenaga kerja untuk menjinakkan inflasi.

Baca Juga: Dibayangi Sentimen Domestik dan Eksternal, Simak Prediksi Rupiah Untuk Jumat (5/8)

"Investor sadar bahwa kita berada dalam kondisi ekonomi yang lemah. Apa yang akan mengguncang pasar adalah jika kita akhirnya melihat pemotongan substansial ekspektasi pertumbuhan," kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA, kepada Reuters.

Harga saham Alibaba Group Holding Ltd melonjak 6,3% dalam perdagangan premarket setelah raksasa teknologi China itu mengalahkan ekspektasi pasar, meskipun pertumbuhannya datar untuk pertama kalinya karena dampak penguncian Shanghai.

Harga saham ConocoPhillips naik 2,5% karena produsen minyak AS itu meningkatkan pengembalian modal yang direncanakan menjadi US$ 15 miliar untuk tahun 2022 setelah membukukan laba kuartal kedua yang lebih dari dua kali lipat karena lonjakan harga energi.

Baca Juga: Bertahan di Atas 7.000, IHSG Rawan Tergerus Aksi Profit Taking pada Jumat (5/8)

Saham produsen lithium terbesar di dunia Albemarle Corp dan perusahaan asuransi kesehatan Cigna Corp masing-masing naik 4,4% dan 3,9%, setelah menaikkan perkiraan laba tahunan.

Produsen obat Eli Lilly and Co tergelincir 2,2% karena pemotongan laba tahunan untuk kedua kalinya setelah pendapatan kuartalan merosot sepertiga karena harga insulin yang lebih rendah dan persaingan untuk obat kankernya, Alimta.

Musim pendapatan kuartal kedua telah membantu pasar bangkit kembali dari kekhawatiran seputar dampak perang Ukraina, inflasi yang melonjak, peningkatan kasus Covid-19 di China, dan kenaikan biaya pinjaman yang agresif. Patokan S&P 500 telah naik hampir 14,2% dari posisi terendah pertengahan Juni, tetapi masih dalam pasar beruang dan turun 12,8% untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News