Indeks Wall Street reli terdorong pernyataan Ketua The Fed yang masih dovish



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street reli pada Jumat (27/8). Indeks S&P dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi untuk keempat kalinya dalam minggu ini. 

Indeks Wall Street tersengat pernyataan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Simposium Jackson Hole yang meredakan kekhawatiran pasar atas rencana pengurangan pembelian aset oleh The Fed. Powell belum mengirim sinyal jelas soal rencana tersebut dan ini membuat investor dalam suasana hati untuk membeli saham.

Ketiga indeks Wall Street membukukan kenaikan mingguan. Jumat (27/8), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 242,68 poin atau 0,69% menjadi 35.455,8.


Baca Juga: The Fed akan mengumumkan simposium tahunan, simak pergerakan IHSG pekan depan

Indeks S&P 500 ditutup naik 39,37 poin atau 0,88% ke 4.509,37 dan indeks Nasdaq Composite menguat 183,69 poin atau 1,23% ke 15.129,50.

"Saya melihat pasar merangkul pernyataan The Fed yang dovish," kata Mike Zigmont, kepala penelitian dan perdagangan di Harvest Volatility Management di New York seperti dikutip Reuters. 

Dalam sambutannya Simposium Jackson Hole, Powell tidak memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai waktu pengurangan pembelian aset The Fed. 

Ia juga tidak memberikan pandangan yang jelas soal kapan The Fed menaikkan suku bunga, elemen kunci dari kebijakan moneter dovish yang bertujuan membantu ekonomi pulih dari resesi pandemi.

Memang, Powell tampaknya memberikan nada yang lebih dovish daripada pejabat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) lainnya, termasuk Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, yang mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka mengharapkan proses pengurangan pembelian aset akan dimulai tahun depan.

"Pasar sangat senang bahwa Fed memompa lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian setiap bulan," tambah Zigmont. "The Fed memungkinkan harga aset naik dan pasar senang dengan itu."

Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada hari Jumat (27/7) menunjukkan kemunduran dalam belanja konsumen dan sentimen karena penyebaran varian Delta Covid-19. Sejauh ini tanda-tanda gelombang lonjakan harga saat ini tidak akan berubah menjadi inflasi jangka panjang.

Selanjutnya: Saham-saham ini banyak dijual asing dalam sepekan ini saat IHSG menguat 0,18%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat