NEW DELHI. Pada hari ini (7/4), pemilihan umum terbesar dunia akan segera dihelat di India. Pasalnya, seluruh warga yang berada di pelosok India, mulai dari perkebunan terpencil hingga kebun teh, akan turut ambil bagian dalam pemilihan umum. Hasil survei menunjukkan, sekitar 815 juta pemilih di India akan berpartisipasi dalam pemilu tahun ini. Pemilihan akan berlangsung dalam sembilan tahapan selama lima pekan, yang dimulai dari dua negara bagian di sebelah tenggara dekat dengan Myanmar. Baru kemudian menyebar ke dataran tinggi Himalaya, kawasan gurun bagian barat, dan kawasan tropis bagian selatan sebelum akhirnya berakhir pada 12 Mei di dataran padat utara India. Hasil pemilu dijadwalkan akan diketahui pada 16 Mei mendatang. Diprediksi, partai berkuasa yang dipimpin oleh dinasti Nehru Gandhi akan mengalami kekalahan. Hal ini dipicu oleh terjadinya perlambatan ekonomi terpanjang di India sejak 1980-an lalu. Perlambatan ekonomi menyebabkan proses pembangunan terhenti sehingga penciptaan lapangan kerja di Negeri Taj Mahal tersebut kian minim.Di sisi lain, kandidat Perdana Menteri dari kelompok oposisi utama Bharatiya Janata Party (BJP), Narendra Modi, tampak kian bersinar meskipun banyak juga pihak yang meragukan langkahnya terkait penanganan kerusuhan agama pada tahun 2002 silam. Berdasarkan hasil polling yang dirilis CSDS pada pekan ini, BJP dan aliansinya diprediksi akan menguasai mayoritas dari total 543 kursi di parlemen dengan minimal perolehan 38 kursi.Siapapun pemenangnya, Perdana Menteri India mendatang memiliki tantangan berat terkait ekonomi yang saat ini terhambat lonjakan inflasi dan membengkaknya defisit neraca perdagangan. Tantangan lainnya meliputi pendefinisian kembali peran India di tengah ketegangan dua negara tetangga (Pakistan dan China) terkait wilayah perbatasan.
India akan memulai Pemilu terbesar dunia!
NEW DELHI. Pada hari ini (7/4), pemilihan umum terbesar dunia akan segera dihelat di India. Pasalnya, seluruh warga yang berada di pelosok India, mulai dari perkebunan terpencil hingga kebun teh, akan turut ambil bagian dalam pemilihan umum. Hasil survei menunjukkan, sekitar 815 juta pemilih di India akan berpartisipasi dalam pemilu tahun ini. Pemilihan akan berlangsung dalam sembilan tahapan selama lima pekan, yang dimulai dari dua negara bagian di sebelah tenggara dekat dengan Myanmar. Baru kemudian menyebar ke dataran tinggi Himalaya, kawasan gurun bagian barat, dan kawasan tropis bagian selatan sebelum akhirnya berakhir pada 12 Mei di dataran padat utara India. Hasil pemilu dijadwalkan akan diketahui pada 16 Mei mendatang. Diprediksi, partai berkuasa yang dipimpin oleh dinasti Nehru Gandhi akan mengalami kekalahan. Hal ini dipicu oleh terjadinya perlambatan ekonomi terpanjang di India sejak 1980-an lalu. Perlambatan ekonomi menyebabkan proses pembangunan terhenti sehingga penciptaan lapangan kerja di Negeri Taj Mahal tersebut kian minim.Di sisi lain, kandidat Perdana Menteri dari kelompok oposisi utama Bharatiya Janata Party (BJP), Narendra Modi, tampak kian bersinar meskipun banyak juga pihak yang meragukan langkahnya terkait penanganan kerusuhan agama pada tahun 2002 silam. Berdasarkan hasil polling yang dirilis CSDS pada pekan ini, BJP dan aliansinya diprediksi akan menguasai mayoritas dari total 543 kursi di parlemen dengan minimal perolehan 38 kursi.Siapapun pemenangnya, Perdana Menteri India mendatang memiliki tantangan berat terkait ekonomi yang saat ini terhambat lonjakan inflasi dan membengkaknya defisit neraca perdagangan. Tantangan lainnya meliputi pendefinisian kembali peran India di tengah ketegangan dua negara tetangga (Pakistan dan China) terkait wilayah perbatasan.