India Bakal Menggelar Pemilu Terbesar di Dunia pada April-Juni 2024, Ini 3 Faktanya



KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Hampir satu miliar orang akan berhak memilih dalam pemilihan umum India, yang akan diadakan selama hampir tujuh minggu mulai 19 April. Perdana Menteri Narendra Modi saat ini tengah mengupayakan masa jabatan ketiga berturut-turut.

Melansir Reuters, pemilihan umum untuk memperebutkan 543 kursi di Lok Sabha, atau majelis rendah parlemen India, akan berlangsung hingga tanggal 4 Juni. Ini akan menjadi penyelenggaraan pemilu besar-besaran yang mencakup berbagai wilayah di negara tersebut. Lebih dari 2.400 partai politik diperkirakan akan mengajukan calon.

Berikut adalah beberapa fakta tentang pemilihan umum di India, pelaksanaan demokrasi terbesar di dunia.


ANGKA

Hampir 970 juta warga India terdaftar sebagai pemilih di lebih dari satu juta TPS di seluruh negeri. Komisi pemilu India akan mempekerjakan hampir 15 juta pegawai pemerintah, banyak dari mereka adalah guru dan pekerja junior, untuk membantu melaksanakan pemilu.

Pemilu ini akan diadakan dalam tujuh tahap, dengan penghitungan suara dan hasil pemilu diharapkan keluar pada tanggal 4 Juni, dan seluruh proses pemilu selesai pada tanggal 6 Juni.

Baca Juga: Kunjungan PM Modi ke Perbatasan Himalaya Bikin China Meradang

PARTAI

Partai Bharatiya Janata (BJP) yang merupakan partai nasionalis Hindu yang dipimpin Modi, yang merupakan kelompok politik dominan, diperkirakan akan memenangkan lebih dari 272 kursi yang dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas kursi.

Modi memperkirakan BJP akan memenangkan 370 kursi dan Aliansi Demokratik Nasional (NCD) lebih dari 400 kursi, yang merupakan target tertinggi dalam empat dekade.

Oposisi utamanya, Partai Kongres, yang sebagian besar memerintah India sejak kemerdekaan pada tahun 1947, membentuk aliansi 28 partai yang disebut INDIA (Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India) untuk bersama-sama melawan BJP. Kelompok ini terpecah oleh perbedaan pendapat mengenai penyerahan kursi kepada calon kandidat.

Baca Juga: Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Terus Meningkat

PROSES

India menggunakan mesin pemungutan suara elektronik, yang diperkenalkan pada tahun 1982, dan 5,5 juta mesin tersebut akan digunakan dalam pemilu kali ini. Para pemilih memberikan suaranya dengan menekan tombol di sebelah nama kandidat dan lambang partai.

Pedoman Komisi Pemilihan Umum India menyatakan setiap pemilih harus berada dalam jarak 2 km (1,2 mil) dari tempat pemungutan suara, sehingga petugas pemungutan suara sering kali harus berjalan kaki selama berhari-hari atau mendaki bukit untuk mencapai lokasi terpencil di daerah perbukitan. 

Dalam satu kasus, hal ini berarti melakukan perjalanan melalui hutan di negara bagian barat Gujarat sehingga seorang pemilih dapat memberikan suaranya di tempat pemungutan suara.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie