JAKARTA. India membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan impor beras non-basmati. Badan Urusan Logistik (Bulog) dipersilakan untuk melakukan pelacakan beras secara bisnis."Bulog bisa langsung bertemu dengan pihak India yang melakukan ekspor beras," ucap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, usai acara 1st Indonesia India Biennial Trade Minister's Forum, Selasa (4/10).Dia mengutarakan, pihaknya telah mendiskusikan soal rencana impor beras itu secara umum dengan pemerintah India. Berbeda dengan Thailand dan Vietnam, transaksi impor beras dengan India itu tidak membutuhkan payung hukum kerja sama antarpemerintah.Hanya, Mari menegaskan, India cuma akan membuka jalur ekspor beras apabila produksi dalam negeri melebihi kebutuhan domestik. "Kalau surplus mereka baru buka ekspor," ujarnya.Seperti diketahui, Indonesia mencari alternatif negara eksportir beras lain apabila Thailand memfinalisasi pembatalan ekspor beras sebesar 300.000 ton ke Indonesia. Alternatif terseut, misalnya, Vietnam, India, dan Pakistan.Mari berujar, kemungkinan besar Pakistan dan India akan menjadi alternatif negara penyuplai kekurangan stok beras untuk gudang Bulog selain Thailand. Apalagi, India sudah mengumumkan telah mengantongi izin untuk melakukan ekspor beras tahun ini.Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Tekstil India Shri Anand Sharma menegaskan, Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan beras dari India apabila seluruh kebutuhan domestik telah terpenuhi. "Kami punya cukup banyak beras. Kami pastikan hal itu terpenuhi untuk masa datang," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
India buka peluang impor beras bagi Indonesia
JAKARTA. India membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan impor beras non-basmati. Badan Urusan Logistik (Bulog) dipersilakan untuk melakukan pelacakan beras secara bisnis."Bulog bisa langsung bertemu dengan pihak India yang melakukan ekspor beras," ucap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, usai acara 1st Indonesia India Biennial Trade Minister's Forum, Selasa (4/10).Dia mengutarakan, pihaknya telah mendiskusikan soal rencana impor beras itu secara umum dengan pemerintah India. Berbeda dengan Thailand dan Vietnam, transaksi impor beras dengan India itu tidak membutuhkan payung hukum kerja sama antarpemerintah.Hanya, Mari menegaskan, India cuma akan membuka jalur ekspor beras apabila produksi dalam negeri melebihi kebutuhan domestik. "Kalau surplus mereka baru buka ekspor," ujarnya.Seperti diketahui, Indonesia mencari alternatif negara eksportir beras lain apabila Thailand memfinalisasi pembatalan ekspor beras sebesar 300.000 ton ke Indonesia. Alternatif terseut, misalnya, Vietnam, India, dan Pakistan.Mari berujar, kemungkinan besar Pakistan dan India akan menjadi alternatif negara penyuplai kekurangan stok beras untuk gudang Bulog selain Thailand. Apalagi, India sudah mengumumkan telah mengantongi izin untuk melakukan ekspor beras tahun ini.Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Tekstil India Shri Anand Sharma menegaskan, Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan beras dari India apabila seluruh kebutuhan domestik telah terpenuhi. "Kami punya cukup banyak beras. Kami pastikan hal itu terpenuhi untuk masa datang," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News