India kian bergantung akan CPO Indonesia



JAKARTA. Ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia memang mengalami penurunan. Sebab, negara konsumsi terbesar CPO, yakni Tiongkok mengurangi permintaan ekspor CPO. Meski demikian, sejumlah negara justru menambah permintaan CPO asal Indonesia di saat harga CPO saat ini sedang murah. 

Selama ini, Tiongkok dan India menjadi negara yang amat bergantung pada pasokan CPO dari Indonesia. Namun setahun terakhir, Tiongkok mengurangi permintaan CPO. Hanya, India yang masih setia dengan CPO Indonesia.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, permintaan CPO ke India pada Februari 2015 sebanyak 439.720 ton atau naik 47% dibandingkan Januari 2015 lalu. Peningkatan permintaan ini terjadi karena penurunan produksi minyak biji matahari akibat  mundurnya masa tanam. 


Selain India, Amerika Serikat (AS) juga menambah permintaan CPO asal Indonesia. Padahal saat ini negeri Paman Sam tengah mengalami kelebihan stok kedelai. AS meningkatkan impor minyak sawit sebesar 64,5% dari 41.580 ton pada Januari 2015 menjadi 68.390 ton pada Februari 2015. 

"Peningkatan permintaan ini sepertinya akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan pada saat yang sama harga CPO global sedang lesu,"  ujar  Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), pada Kamis (19/3). 

Peningkatan permintaan juga datang dari Pakistan sebesar 25% dan Uni Eropa yang menambah permintaan CPO sebesar 18% di bulan Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Mesti Sinaga