NEW DELHI. Bank sentral India kembali menaikkan tingkat suku bunganya, hari ini. Ini merupakan kenaikan yang kedelapan kalinya dalam waktu setahun terakhir. Reserve Bank of India (RBI) menaikkan acuan bunga pembelian (repurchase rate) dari 6,5% menjadi 6,75%. Sebelumnya, para ekonom sudah memprediksi kenaikan bunga ini. RBI juga menaikkan bunga acuan repo (reserve repurchase) dari 5,5% menjadi 5,75%.Gubernur Duvvuri Subbarao memutuskan memperpanjang kenaikan bunga acuan yang paling tajam di antara negara Asia lainnya. Kebijakan ini untuk meredam laju inflasi yang mengalami percepatan pada Februari lalu. Inflasi inti India mengalami percepatan pada Februari lalu menjadi 8,31%. Langkah itu ditempuh setelah bulan lalu pemerintah mengumumkan rencana untuk menekan pajak dan meningkatkan pengeluaran. RBI harus bersaing dengan dampak kenaikan harga minyak yang lebih tinggi terhadap inflasi. Laju harga minyak memangkas daya beli masyarakat."RBI harus benar-benar agresif untuk mengalahkan inflasi. Tekanan harga berkembang pesat," ujar Ramya Suryanarayanan, ekonom DBS Group Holdings Ltd, di Singapura.
India naikkan bunga acuan menjadi 6,75%
NEW DELHI. Bank sentral India kembali menaikkan tingkat suku bunganya, hari ini. Ini merupakan kenaikan yang kedelapan kalinya dalam waktu setahun terakhir. Reserve Bank of India (RBI) menaikkan acuan bunga pembelian (repurchase rate) dari 6,5% menjadi 6,75%. Sebelumnya, para ekonom sudah memprediksi kenaikan bunga ini. RBI juga menaikkan bunga acuan repo (reserve repurchase) dari 5,5% menjadi 5,75%.Gubernur Duvvuri Subbarao memutuskan memperpanjang kenaikan bunga acuan yang paling tajam di antara negara Asia lainnya. Kebijakan ini untuk meredam laju inflasi yang mengalami percepatan pada Februari lalu. Inflasi inti India mengalami percepatan pada Februari lalu menjadi 8,31%. Langkah itu ditempuh setelah bulan lalu pemerintah mengumumkan rencana untuk menekan pajak dan meningkatkan pengeluaran. RBI harus bersaing dengan dampak kenaikan harga minyak yang lebih tinggi terhadap inflasi. Laju harga minyak memangkas daya beli masyarakat."RBI harus benar-benar agresif untuk mengalahkan inflasi. Tekanan harga berkembang pesat," ujar Ramya Suryanarayanan, ekonom DBS Group Holdings Ltd, di Singapura.