India Segera Luncurkan Misi Luar Angkasa Baru untuk Meneliti Matahari



KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Setelah sukses mendaratkan kendaraan penjelajah di kutub selatan bulan, kini badan antariksa India atau Indian Space Research Organization (ISRO) mulai mempersiapkan misi berikutnya untuk meneliti matahari.

ISRO pada hari Senin (28/8) mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan observatorium berbasis ruang angkasa pertama untuk mempelajari matahari pada 2 September.

Mengutip Reuters, nantinya India akan mengirim Aditya-L1 ke angkasa, sebuah wahana antariksa surya pertama buatan India. Aditya-L1 memiliki misi untuk mempelajari angin matahari yang dapat menyebabkan gangguan di bumi dan umumnya dianggap sebagai aurora.


Baca Juga: Pesawat Penjelajah Bulan Rusia, Luna-25, Gagal Mendarat di Bulan dengan Mulus

Nama Aditya diambil dari kata dalam bahasa Hindi untuk matahari.

Aditya-L1 rencananya akan diluncurkan dari pelabuhan antariksa utama India di Sriharikota menggunakan kendaraan peluncur kelas berat, PSLV. Roket tersebut akan menempuh jarak sekitar 1,5 juta km.

Dalam pesannya di platform X, ISRO mengatakan bahwa total waktu perjalanan Aditya-L1 dari peluncuran ke L-1 (titik Langrange) akan memakan waktu sekitar empat bulan.

Baca Juga: Chandrayaan-3 Sukses, India Jadi Negara ke-4 yang Mendarat di Bulan

Misi ini sebenarnya telah disiapkan sejak lama oleh pemerintah India. Pada tahun 2019, misi ini resmi mendapatkan dana mencapai US$46 juta. Sayangnya, ISRO belum memberikan informasi terkini mengenai biaya keberangkatan Aditya-L1.

India menorehkan sejarah baru sebagai negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa dalam misi Chandrayaan-3 di dekat kutub selatan Bulan.

Misi tersebut sekaligus mengukuhkan nama India di deretan negara elit dunia yang mampu mencapai bulan. Sebelumnya, hanya ada AS, Rusia, dan China yang sukses melakukan misi pendaratan di bulan.