KONTAN.CO.ID - NEW DELHI/MOSKOW. Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) pada hari Senin (12/4/2021) mengatakan, India telah menyetujui penggunaan vaksin Rusia Sputnik V Covid-19. Pernyataan ini sekaligus mengonfirmasi laporan sebelumnya tentang persetujuan penggunaan vaksin yang akan segera terjadi. Melansir Reuters, India mengambil alih posisi Brasil menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Saat ini, India tengah berjuang melawan gelombang kedua, setelah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin Covid-19 dari total populasi 1,4 miliar. RDIF, yang bertanggung jawab untuk memasarkan vaksin di luar negeri, mengatakan Drug Controller General of India (DCGI) telah menyetujui penggunaan Sputnik V.
“India, negara dengan populasi terbesar ke-2 di dunia, menjadi negara ke-60 yang mendaftarkan #SputnikV setelah hasil positif dari studi klinis Fase 3 lokal. Sputnik V sekarang disahkan di 60 negara dengan populasi lebih dari 3 miliar orang,” demikian pernyataan dalam sebuah postingan di akun Twitter resmi Sputnik V. Baca Juga: WHO: Pandemi virus corona masih jauh dari selesai Sebelumnya pada hari Senin, dua sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut mengatakan panel Organisasi Pengendalian Standar Obat Pusat (CDSCO) telah merekomendasikan otorisasi. RDIF telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 750 juta dosis Sputnik V di India dengan enam perusahaan domestik. India sejauh ini telah menggunakan dua vaksin, satu dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, dan yang lainnya oleh perusahaan domestik Bharat Biotech. Baca Juga: Jadi negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, India salip Brasil Sputnik V, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, telah terbukti 91,6% efektif melawan Covid-19 dan telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 50 negara. Regulator obat India tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari persetujuan panel ahli untuk vaksin Rusia.