KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah India telah menurunkan bea impor untuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya untuk pengiriman dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Penurunan ini diumumkan per Senin (1/2) dan jadi efektif per hari ini. Mengutip pemberitaan Economic Times, Rabu (2/2) bea impor CPO ke India dari Negara Asia Tenggara efektif hari ini mulai dijalankan. Penurunan impor untuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari 44% menjadi 40%. Sedangkan bea untuk produk turunannya diturunkan dari 54% menjadi 45% untuk pengiriman dari Malaysia. Namun untuk bea impor produk turunan dari Indonesia diturunkan menjadi 50% alias masih lebih tinggi dari Malaysia. Pihak industri CPO India, Solvent Extractors Association (SEA) menyatakan potongan bea ini bisa meningkatkan impor minyak sawit oleh India namun bisa merugikan petani India yang memproduksi minyak nabati selain sawit. "Kami harap pemerintah India dapat menyadari situasi ini dan mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan perkebunan sawit dan pemurnian sawit," kata predisen SEA Atul Chaturvedi.
India turunkan bea impor minyak sawit, termasuk Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah India telah menurunkan bea impor untuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya untuk pengiriman dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Penurunan ini diumumkan per Senin (1/2) dan jadi efektif per hari ini. Mengutip pemberitaan Economic Times, Rabu (2/2) bea impor CPO ke India dari Negara Asia Tenggara efektif hari ini mulai dijalankan. Penurunan impor untuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari 44% menjadi 40%. Sedangkan bea untuk produk turunannya diturunkan dari 54% menjadi 45% untuk pengiriman dari Malaysia. Namun untuk bea impor produk turunan dari Indonesia diturunkan menjadi 50% alias masih lebih tinggi dari Malaysia. Pihak industri CPO India, Solvent Extractors Association (SEA) menyatakan potongan bea ini bisa meningkatkan impor minyak sawit oleh India namun bisa merugikan petani India yang memproduksi minyak nabati selain sawit. "Kami harap pemerintah India dapat menyadari situasi ini dan mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan perkebunan sawit dan pemurnian sawit," kata predisen SEA Atul Chaturvedi.