Indico Fasilitasi Drone untuk Petani Menyiram Pupuk di Sawah



KONTAN.CO.ID - WONOGIRI. INDICO, anak perusahaan Telkomsel memfasitasi petani di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, melalui digitalisasi pertanian, salah satunya menggunakan drone untuk menyiram lahan dengan pupuk dan pestisida.

CEO INDICO Andi Kristianto mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan platform bernama digital food ecosystem (DFE) yang sebenarnya sudah diinisiasi Telkomsel sejak tahun lalu.

Mulai awal tahun ini, INDICO yang mengelola DFE. Melalui DFE, pihaknya bisa mengidentifikasi kendala yang dihadapi petani dan mencoba menciptakan solusi yang bisa membantu petani.


“Solusi ini kami sebut digital contract farming. Kontrak tani ini menggabungkan dua pendekatan. Yang pertama, solusi on-farm atau solusi di hulu. Yang kedua, solusi off-farm atau solusi di hilir,” tutur Andi dalam agenda seremoni panen raya Telkomsel DFE, Senin (26/6).

Baca Juga: Indico Perluas Digitalisasi Pertanian Hingga 1.000 Hektare di Jawa Tengah

Adapun dalam menjalankan seluruh prosedur operasional aktivitas budidaya tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman.

Untuk solusi di hulu, INDICO menerapkan teknologi digital dan digitalisasi pertanian. Ada beberapa perangkat yang kami manfaatkan, yaitu sensor IoT atau Internet of Things milik Telkomsel untuk mengukur kadar Nitrogen, Fosfor, dan Kalium dalam tanah.

Kemudian, drone untuk penyiraman lahan menggunakan pupuk dan pestisida, dan aplikasi my.dfe.farm untuk mencatat perkembangan proses budidaya.

Dalam menjalankan seluruh prosedur operasional aktivitas budidaya tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman. Dengan metode pertanian yang lebih presisi atau tepat guna, hasil komoditas pertanian akan lebih sehat.

Selain menggunakan drone, digitalisasi pertanian yang INDICO lakukan mulai diantaranya, melalui tahap persiapan lahan sampai proses budidaya tanaman meliputi pemanfaatan sensor IoT untuk mengukur kadar Nitrogen, Fosfor, dan Kalium dalam tanah, drone untuk penyiraman lahan menggunakan pupuk dan pestisida, dan aplikasi my.dfe.farm untuk mencatat perkembangan proses budidaya.

“Dalam menjalankan seluruh prosedur operasional aktivitas budidaya tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman. Dengan metode pertanian yang lebih presisi atau tepat guna, hasil komoditas pertanian akan lebih sehat,” ujar Andi.

Sementara itu, di sisi hilir, INDICO berfokus pada proses pascapanen, mulai dari pembelian gabah dengan harga yang sesuai dengan payung kontrak tani, pembiayaan permodalan petani, serta kemitraan untuk jalur penjualan dan pemasaran. Kami mengeksplorasi kerjasama dengan mitra-mitra distributor.

“Mereka akan membantu menyalurkan hasil panen komoditas pertanian ke pasar. Harapannya, dengan hasil komoditas pertanian yang lebih berkualitas, nilai komersial hasil pertanian tersebut jadi meningkat, sehingga petani bisa mendapatkan harga jual yang lebih tinggi,” tambahnya.  

Baca Juga: Saham Telekomunikasi Punya Prospek Positif, Simak Rekomendasi dari Maybank Sekuritas

Mekanisme kontrak tani tersebut, membuat petani bisa mendapatkan jaminan atau kepastian harga jual di atas pasar, terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi petani selama proses budidaya pertanian.

Hingga kini, INDICO berhasil mendampingi petani di  Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang sudah memasuki musim tanam ke tiga.

Hingga akhir tahun, INDICO menargetkan akan memperluaslahan untuk implementasi solusi on-farm menjadi 1.000 hektare di wilayah Jawa Tengah hingga akhir tahun ini. Target tersebut meningkat dari cakupan INDICO saat ini yang baru sebesar 42,29 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto