Indies Capital umumkan penutupan pendanaan tahap pertama senilai US$ 100 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura, Indies Capital tetap menyediakan permodalan untuk perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Tak hanya perusahaan berbasis teknologi, Indies Capital juga menyasar industri seperti logistik, hilirisasi energi, hingga properti.

“Di tengah special situation seperti yang terjadi hari ini, sangat penting untuk terus melakukan investasi untuk mendukung pemilik bisnis dalam mengelola tantangan yang mereka hadapi,” ujar Pandu Patria Sjahrir, Co-Managing Partners Indies Capital dalam keterangan tertulis, Selasa (7/7).

Baca Juga: Modal Ventura Banyak yang Masih Bermodal Minim


Indies Capital baru saja mengumumkan penutupan tahap pertama pendanaan senilai lebih dari US$ 100 juta untuk flagship fund ketiganya, Indies Special Opportunities III pada awal pekan ini, Senin (6/7). Pada Periode investasi ini, Pandu meyakini pandemi Covid-19 akan menambah berbagai peluang kesempatan ekonomi baru dari berbagai sektor, termasuk sektor yang mendukung adaptasi teknologi.

“Empat tahun terakhir kami menjalin rekanan dengan Varde Partners, dan selama itu kita sudah investasi hampir US$ 1,1 miliar. Untuk tahun ini, yang kami lakukan dan orang tahu adalah investasi kami ke SiCepat di Indonesia dan juga Acommerce di Thailand,” tambah Pandu.

Indies Special Opportunities III kali ini juga mendapatkan tambahan dukungan dari Pavilion Capital, sebuah unit dari Temasek Holdings Pte yang hadir sebagai salah satu investor utama. “Saya rasa adanya pendanaan dari Temasek lewat Pavilion Capital dan investor lainnya akan sangat membantu Indonesia, karena hal itu menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh mereka,” terangnya.

Baca Juga: GoJek Xcelerate hadirkan tiga start up dengan layanan inovatif ditengah pandemi

Kepercayaan kepada Indonesia tersebut, menurut Pandu, juga dapat dilihat dari Bank Dunia yang baru saja menaikkan status Indonesia dari lower middle-income country menjadi upper middle income country pada 1 Juli 2020 lalu. 

Kenaikan level tersebut diyakini akan semakin memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral, dan mitra pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia. “Status tersebut juga dapat meningkatkan investasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari investor asing ke Indonesia” tutup Pandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .