Indika Energy akan minta insentif pajak untuk membangun storage



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) segera meminta insentif berupa tax holiday kepada Kementerian Keuangan (Kemkeu) sebagai percepatan pembangunan fasilitas penyimpanan atau storage yang akan dilakukan oleh anak usahanya yaitu PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE).

Direktur INDY, Azis Armand mengatakan bahwa KGTE akan membangun, memiliki, dan mengoperasikan storage tersebut di Kalimantan Timur. Sejatinya, produk tersebut akan dikirimkan kepada PT ExxonMobil Lubricant Indonesia.

Maka dari itu, kata Azis dalam perkembangan pembangunan storage di Indonesia yang semakin melebar di seluruh pelosok, tentu saja membutuhkan support infrastruktur energi dan logistik. Jadi peluang perkembangannya sangat luas.


“Yang PMK-nya Kementerian Keuangan baru juga kan. Tentu saja kami akan menjajaki kemungkinan meminta (tax holiday) tersebut,” terangnya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/4).

Asal tahu saja, tahap awal pembangunan fasilitas ini akan dimulai pada semester kedua tahun 2018 dengan nilai proyek yang diperkirakan mencapai US$ 108 juta atau setara hampir Rp 1,5 triliun.

Sementara itu, kontrak layanan fasilitas penyimpanan dengan ExxonMobil ini memiliki durasi 20 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun. “Kurang lebih total kapasitasnya 100 juta liter,” kata Azis.

Namun, Azis belum bisa membeberkan apakah pendanaan ini akan menggunakan kas perusahaan. Ia hanya bilang untuk porsi pinjamannya masih dalam tahap finalisasi. Yang jelas, kata Azis, keuntungan membangun storage di Indonesia dalam pertimbangan utamanya adalah lebih kepada potensi bidang usaha ini di Indonesia.

Seperti diketahui pada pekan lalu, INDY menandatangani kerja sama dengan ExxonMobil untuk pengiriman produk bahan bakar. Hanya saja, dalam waktu dekat ini, pihaknya hanya fokus kerja sama dengan ExxonMobil saja belum kepada pihak yang lainnya.

“Kami fokus ke ExxonMobil dulu, satu-satu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati