Indika Energy (INDY) cetak rugi bersih US$ 21,91 juta di semester I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indika Energy Tbk (INDY) selama enam bulan pertama 2020 mengalami tekanan. Buktinya, perusahaan kembali harus mencetak rugi bersih sebesar US$ 21,91 juta pada semester I-2020. Padahal di periode yang sama tahun 2019, INDY masih membukukan laba bersih senilai US$ 12,66 juta. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kerugian ini sejalan dengan turunnya kinerja topline INDY. Dalam enam bulan pertama tahun ini, pendapatan emiten batubara ini hanya US$ 1,13 miliar, turun 18,26% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang capai US$ 1,38 miliar.

Bila dirinci, pendapatan INDY terdiri atas pendapatan kontrak dan jasa senilai US$ 323,01 juta, pendapatan dari segmen penjualan batubara senilai US$ 795,53 juta, dan perdagangan lainnya senilai US$ 10,36 juta.


Di saat yang bersamaan, sejumlah beban Indika Energy juga tercatat turun. Beban pokok kontrak dan penjualan misalnya, turun 16,62% secara year-on-year menjadi US$ 954,65 juta dari sebelumnya US$ 1,14 miliar hingga akhir Juni 2019. Beban keuangan juga terpantau turun 7,62% secara tahunan menjadi US$ 47,62 juta pada semester I-2020.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) akan terbitkan global bond US$ 650 juta, simak peruntukannya

Namun, beban umum dan administrasi INDY , anggota indeks Kompas100 ini, malah naik, dari sebelumnya US$ 71,65 juta menjadi US$ 76,69 juta di akhir Juni 2020. 

Per 30 Juni 2020, jumlah aset yang dimiliki INDY capai US$ 3,36 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 2,40 miliar dan ekuitas senilai US$ 964,62 juta. Adapun Kas dan setara kas Indika Energy pada periode tersebut sebesar US$ 488,47 juta atau turun 14,1%.

Per Juli 2020, realisasi produksi batubara INDY mencapai 20,4 juta ton. Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, produksi ini terdiri atas produksi PT Kideco Jaya Agung sebesar 19,5 juta ton batubara. Jumlah ini hampir sama dengan  realisasi produksi Kideco pada periode yang sama di tahun lalu, yakni sebanyak 19,6 juta ton.

Angka produksi juga disumbang oleh anak usaha lainnya, yakni PT Multi Tambang Utama (MUTU) yang memproduksi 900 ribu ton batubara per Juli 2020. Realisasi ini juga sama dengan jumlah yang dihasilkannya dalam periode yang sama di 2019.

Ricky menegaskan, saat ini INDY belum berencana untuk merevisi target produksi. Hingga saat ini target produksi INDY , anggota indeks Kompas100 ini, masih sesuai dengan target yang telah disepakati pemerintah yakni sebanyak 30,95 juta ton, yang terbagi atas dua porsi yakni Kideco sebesar 29,65 juta ton dan MUTU sebesar 1,3 juta ton. 

Selanjutnya: Kenaikan harga batubara masih labil, simak rekomendasi saham batubara berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari